NewsMarket

BUMN Bergelimang Utang, Analis AEPI: Pelat Merah Ini Diramal Bangkrut Duluan

Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng memprediksi, satu per satu BUMN di ambang kebangkrutan. Masalahnya sama: utang menggunung.

“Saat ini, Garuda boleh dibilang sulit diselamatkan. Ya, bangkrutlah. Demikian pula Krakatau Steel, menterinya sendiri menyebut bangkrut bulan ini. Ini akan disusul BUMN Karya, BUMN Bandara, BUMN Asuransi, BUMN Bank, BUMN Tambang. Dan, BUMN energi. Semuanya dalam ancaman kebangkrutan,” papar Salamuddin kepada Inilah.com, Senin (13/12/2021).

Ditanya soal jumlah total utang BUMN, Salamdudin menyebut, tugas Menteri BUMN Erick Thohir untuk membukanya. “Selama ini, dia kan enggak pernah transparan. Bereapa sih utang BUMN yang sebenarnya. Nanti kita sebutkan angkanya dibilang hoax. Terakhir, utang BUMN dibuka ke publik pada 2018. Kalau saya enggak salah,” tuturnya.

Meski begitu, Salamuddin memiliki catatan sejumlah BUMN yang utangnya super jumbo. Misalnya, PLN utangnya sekitar Rp750 triliun; Pertamina sekitar Rp650 triliun; Garuda sekitar Rp100 triliun, BUMN Karya sekitar Rp170 triliun, BUMN Bandara (Angkasa Pura I) Rp35 triliun, Inalum sekitar Rp56 triliun, PTPN sekitar Rp43 triliun, dan Krakatau Steel Rp31 triliun. “Artinya, semua BUMN kita sakit. Utangnya puluhan triliun,” ungkapnya.

kalaupun aset BUMN itu dijual, kata Salamuddin, tidak akan cukup untuk melunasi utang-utangnya. “Mau jalan tol dijual semuanya, enggak akan ketutup utang BUMN Karya. Mau pesawat Garuda dijual, enggak juga ketutup. Inilah yang kita khawatirkan. Menterinya enggak transparan, ujug-ujug BUMN kita utangnya membeludak. Nanti jangan kaget kalau ada yang bangkrut,” paparnya.

Namun demikian, Salamuddin berharap adanya keajaiban. Sehingga BUMN yang terjerat utang triliunan itu, bisa selamat dari kebangkrutan. Bahwa ada potensi duit cukup besar untuk menyelamatkan perusahaan negara itu.

“Nah! saya rasa, Pak Jokowi tahu di mana ada uang banyak. Beliau sudah teken kok! Beliau sudah menandatangani MLA untuk mengembalikan aset negara di luar negeri, hasil korupsi BLBI dan penjarahan sumber daya alam oleh oligarki Indonesia, selama puluhan tahun. Semoga ya,” harapnya.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button