Market

BUMN Atasi 8,5 Juta Pengangguran, Klaim Arya Sinulingga tak Masuk Akal

Ekonom senior Prof Anthony Budiawan merasa janggal dengan klaim Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga tentang BUMN berhasil ciptakan 8,5 juta lapangan kerja dalam 2,5 tahun.

Managing Director Political and Economi Studies (PEPS) ini pun menyebut pernyataan Stafsus Arya, tidak masuk akal. “saya kira kliam itu, banyak tidak masuk akalnya,” papar Prof Anthony kepada Inilah.com, Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Kata Prof Anthony, Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga begitu leluasanya mengeklaim bahwa program Mekaar yang dijalankan PT Permodalan Nasional Madani (Persero/PNM) berhasil membuka 8,5 juta lapangan kerja, perlu dibuktikan dengan data. “Dalam hal ini, masyarakat agak sulit melakukan cross check. Kita hanya merasakan tidak masuk akal saja,” ungkapnya.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi selalu terkait dengan penciptaan lapangan kerja. Ketika pertumbuhan ekonomi suatu negara meningkat maka meningkat pula serapan tenaga kerja. Kenyataannya, angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia masih tingi. Sehingga wajar kalau publik mempertanyakan akurasi dari pernyataan Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga.

Dikutip dari akun Twitter @AryaSinulingga, mengklaim sukses program Mekaar membuka lapangan kerja sebesar 8,5 juta dalam 2,5 tahun. “Coba sebutkan BUMN yang tidak kita perbaiki Pak. Bapak tahu kalau dalam 2,5 tahun ada 8,7 juta lapangan pekerjaan untuk ibu-ibu selama pandemi ini berhasil lewat Mekaar? Itu baru dari 1 BUMN. Kami ini kerja saja pak,” cuit Arya.

Akun lain juga bernada sama. Semisal @panca66 menuliskan: “Hahaha, ngeri ya klaimnya.” Akun @zulkifli98669590, mencuitkan: “jurus mabuk….” Atau akun @Wawanda menuliskan: “Contoh: PTPN saja masih rugi, enggak ada perubahan.”

Terkait rasio pertumbuhan ekonomi terhadap penciptaan lapangan kerja, Kepala BPKM Bahlil Lahadalia pernah menyampaikan bahwa digitalisasi menggerus penyerapan tenaga kerja. Karena peran tenaga kerja manusia digantikan robot.

Menurut rumusan Bahlil, kalau pada 2013, setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi membuka lapangan kerja sebanyak 270 ribu. Namun pada 2019 angkanya menyusut menjadi 110 ribu bahkan bisa di bawahnya.

Taruhlah klaim Arya Sinulingga benar bahwa program Mekaar yang dijalankan PNM berhasil menciptakan 8,5 juta lapangan kerja selama pandemi 2,5 tahun, maka ekonomi Indonesia, menurut rumus Bahlil, seharusnya tumbuh 77,3 persen. [ikh]

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button