Market

Bulan Depan, Seribu Pelaku Bisnis Sawit Sedunia Berkumpul di Bali

Rabu, 12 Okt 2022 – 22:15 WIB

Di tengah gelapnya ekonomi global, seribu pelaku bisnis, industri serta stakeholder kelapa sawit se-dunia, berkumpul di Bali pada awal November 2022. Mereka menghadiri Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2022.

Bendahara Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Mona Surya ditunjuk sebagai Ketua Panitia Penyelenggara IPOC 2022 yang mengusung tema New Landsacpe in World Vegetable Oil : Opportunities and Challenges for Palm Oil Industries.

Rencananya, konferensi sawit dunia ini digelar di Bali International Convention Center, Westin Resort, Nusa Dua, Bali pada 2-4 November 2022. “Tahun ini menjadi penyelenggaraan pertama secara tatap muka langsung untuk pertama kali, setelah pandemi Covid-19 selama dua tahun. Kami optimis 1.000 peserta hadir,” tegas Mona dalam konferensi pers secara online, Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Pasang-surutnya industri sawit dari hulu hingga hilir, kata dia, sangat bergantung perekonomian dunia. Perang Rusia-Ukraina yang menggangu perekonomian global juga berimbas kepada nasib industri sawit. Namun, efeknya positif karena harga minyak mentah sawit atau crude palm oil (CPO) menjadi tinggi. “IPOC secara khusus memberikan informasi perkembangan industri sawit Indonesia dan global terkini juga menganalisis tren harga minyak sawit ke depan,” ungkapnya.

Saat ini, menurut Mona, minyak sawit menjadi salah satu minyak nabati terpenting di dunia. Volumenya 30 persen dari minyak nabati dunia. Permintaan minyak sawit untuk pangan dunia dan biofuel, naik terus dari tahun ke tahun.

Indonesia sebagai penghasil kelapa sawit terbesar memainkan peranan yang sangat signifikan sehingga pasar global mengamati dengan seksama pasar minyak sawit Indonesia. Berdasarkan data Oil World, pada tahun 2021, Indonesia mensuplai lebih dari 29,7 juta ton minyak sawit ke pasar global setara dengan 55% dari total permintaan minyak sawit global yaitu 53,5 juta ton.

Perang Rusia dan Ukraina berdampak kepada pasokan minyak nabati dari bunga matahari. Karena, baik Rusia mapun Ukraina adalah penghasil minyak bunga matahari terbesar di dunia. Ketika mereka perang, pasokan minyak bunga matahari anjlok hingga 60 persen. Untuk menutupnya digantikan minyak sawit.

Dalam perhelatan akbar ini, bakal dihadiri sejumlah menteri. Sebut saja, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, serta Menteri BUMN Erick Thohir. “Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dijadwalkan keynote speech sekaligus membuka IPOC 2022,” ungkap Mona.

Selain itu, sejumlah ahli minyak nabati senior berkelas dunia seperti Dorab Mistry (Godrej International Ltd), James Fry (LMC International) dan Thomas Mielke (Oilworld) bakal menjadi nara sumber. Mereka akan mengupas prospek bisnis minyak sawit termasuk memprediksi berapa harga CPO di masa depan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button