Saturday, 29 June 2024

Bukan Mengemis ke Asing, PDIP: Pembangunan IKN dengan Perkuat Teknologi dan Geopolitik

Bukan Mengemis ke Asing, PDIP: Pembangunan IKN dengan Perkuat Teknologi dan Geopolitik


Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menekankan, pihaknya mendorong proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan dengan mengemis kepada investor asing. Menurutnya, langkah tersebut dinilai tidak mencerminkan cita-cita serta perjuangan proklamator bangsa, Ir. Soekarno (Bung Karno).

“Apakah dengan memindahkan ibu kota kita menjadi hebat? Kita menjadi hebat, kata Bung Karno, kalau kita menguasai dengan kesadaran geopolitik tadi, kita menguasai ilmu pengetahuan,” kata Hasto dalam peringatan Bulan Bung Karno di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).

Hasto menegaskan perlunya perumusan kepentingan nasional dalam membangun IKN. Salah satunya dengan mengedepankan teknologi sesuai dengan perjuangan Bung Karno yang melahirkan banyak insinyur.

“Bung Karno mengirim begitu banyak orang untuk bisa mengolah kekayaan alam kita, oleh insinyur-insinyur kita, anak-anak sekolah kita yang dikirimkan ke luar bukan mengemis investor pada modal, mereka ini sama dengan cara Belanda dulu, tidak berubah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hasto juga menyoroti politik luar negeri yang diperbarukan. Ditambah, perlu adanya memperbaiki pengelolaan sumber daya alam.

“Jadi, sumber daya alam bukan di depan, bukan di depan dalam memperjuangan kepentingan nasional kita. Ini teruji secara teoritis, secara empiris,” tutur Hasto.

Oleh karena itu, ia mendorong anak muda bangsa untuk turut memajukan bangsa. Dengan semangat tersebut, ia menyebut Indonesia tidak perlu meminta-minta investor asing menanamkan modalnya.

“Indonesia bukan bangsa sembarangan. Indonesia itu lahir melebihi revolusi Perancis,” katanya, menekankan lagi.