News

Bukan Dwifungsi, Panglima TNI Pastikan RUU TNI akan Lahirkan Multifungsi ABRI


Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyebut perluasan jabatan di kementerian/lembaga (K/L), tak akan melahirkan dwifungsi melainkan multifungsi ABRI.

“Sekarang bukan dwifungsi ABRI lagi, multifungsi ABRI semuanya kita. Ada bencana, kita di situ ya kan. Jadi jangan berpikir (akan dwifungsi ABRI) seperti itu,” tegas Agus di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/6/2024).

Menurutnya, anggota TNI saat ini sudah ada diseluruh lini baik di bidang Pendidikan maupun Kesehatan.

“Sekarang di Papua yang ngajar itu anggota saya, TNI. Kemudian pelayanan kesehatan anggota saya, terus kalian mau nyebut dwifungsi ABRI atau multifungsi? Kita jangan berpikir seperti itu ya, kita untuk kebaikan negara ini,” tuturnya.

Dia menyatakan jika hamper seluruh kementerian dan Lembaga telah menjalin kerja sama dengan TNI. Hal ini menunjukkan bahwa peran TNI sangat dibutuhkan untuk mengisi jabatan tertentu.

“Dari menkes, mentan, KKP, BUMN, di situ kan bisa dilihat bahwa kementerian itu membutuhkan ada kesatuan TNI sehingga dibutuhkan ada jabatan di situ, untuk supaya melancarkan tugas-tugas kementerian tersebut,” ujarnya.

Tak hanya itu, Agus juga membantah adanya perluasan jabatan TNI di kementerian dan Lembaga bukan untuk menempatkan para perwira tinggi yang tak punya pekerjaan di markas.

“Tidak, (bukan solusi karena banyaknya perwira yang non job). Jadi salah satunya untuk mempercepat pembangunan wilayah membutuhkan TNI di situ, agar kebijakan pemerintah bisa dilaksanakan,” ucap Agus.

“Seperti sekarang Kominfo membuat perusahaan BTS di Papua, tentunya membutuhkan pasukan kita untuk mengamankan di situ,” sambungnya.

Oleh karena itu, Agus tak khawatir bila posisi TNI di kementerian dan lembaga akan menurunkan profesionalitas pasukan nantinya.

“Kita berpikirnya untuk kemajuan NKRI saja, untuk membantu program pemerintah bukan untuk yang lain,” tandasnya.

Back to top button