News

Brigadir J Tak Dimakamkan secara Dinas, Samuel: Itu Perintah Mabes Polri!

Ayah dari Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Samuel Hutabarat mengungkapkan kekecewaannya saat memberikan kesaksian di sidang lanjutan terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf di PN Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).

Di depan majelis hakim, dia membeberkan bahwa jasad anaknya tidak dimakamkan secara dinas lantaran belum lengkapnya administrasi dan adanya perintah dari Mabes Polri. Jawaban ini, tutur dia, didapat dari Kombes Leonardo Simatupang yang mengantarkan jenazah Brigadir J.

“Pak acara pemakaman secara dinas tidak bisa dilaksanakan. Saya tertegun, kenapa pak? Ada kabar dari mabes ada administrasi belom lengkap. Administrasi apa pak? Itu perintah dari mabes. Tapi Leonardo nggak mengutarakan perintah siapa,” kata Samuel saat menjawab pertanyaan jaksa, Rabu (2/11/2022).

Ketika dibawa ke rumah duka, lanjut Samuel, sempat datang sejumlah anggota polisi menerobos masuk, melarang keluarga untuk merekam. Sekaligus juga meminta pihak keluarga untuk menutup gorden.  Belakangan diketahui sejumlah anggota polisi ini datang dipimpin eks Karopaminal Divpropam Polri, Hendra Kurniawan.

Samuel mengungkapkan, tindakan sewenang-wenang ini memancing amarah Rohani, adiknya. “Sore harinya kami mengantar almarhum ke Sungai Bahar. Kita pulang. Sesudah pulang. Selepas maghrib, tiba-tiba polisi ada yang pakaian dinas, pakaian sipil menerobos. Saya mendengar tidak boleh rekam, gorden ditutup. Adek saya Rohani marah,” jelasnya.

Saat itu, menurut Samuel, Hendra Kurniawan menemuinya untuk menyampaikan maksud tujuan mereka datang adalah untuk menjelaskan kronologi dan penyebab meninggalnya Brigadir J. Namun Hendra menyampaikan kronologi dengan cerita rekayasa dan skenario palsu.

“Saya lihat rombongan tadi Pak HK. Dia mengutarakan kedatangannya itu untuk menyampaikan kronologi almarhum Yoshua. Waktu itu pak Hendra berpakaian dinas saya lihat dari Propam juga,” tutur Samuel.

Sekadar catatan, upaya menghalangi pihak keluarga untuk melihat jenazah Brigadir J juga sempat dialami Bripda Mahareza Rizky. Adik korban ini pernah dicegat seorang polisi berpangkat komisaris besar (kombes) kala hendak mengecek jasad kakaknya di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.  Reza pun bersikap keras agar diizinkan melihat jenazah kakaknya untuk terakhir kalinya. Dia akhirnya diizinkan melihat sejenak, khususnya detik-detik jenazah Brigadir J dimasukkan ke dalam peti.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button