News

Setelah di Bandung, Pemerkosaan Santriwati Juga Terjadi di Tasikmalaya

Setelah kasus pemerkosaan santriwati di Bandung, kini muncul kasus yang sama di pesantren Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Dua orang santriwati pesanter di Tasik mengaku dicabuli oleh pengurus pondok pesantren.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, kasus ini terungkap ketika pelaku berada di kamar pondok karena izin sakit. Hal ini berdasarkan laporan yang disampaikan warga setempat.

Menindaklanjuti isu tersebut, KPAID Tasikmalaya kemudian melakukan penyelidikan 17 hari untuk mengatahui fakta yang sebenarnya terjadi di pondok pesantresn tersebut terkait kasus dugaan asusila.

“Setelah kami melakukan investigasi pendalaman kurang lebih selama 17 hari demi mendapati betul bahwa diduga adanya pencabulan yang dilakukan pengurus pondok pesantren yang dilakukan kepada santri-santrinya,” ujar Ato, Kamis (9/12/2021).

Dia mengatakan, KPAID mendampingi orang tua korban telah melaporkan kasus ini ke Polres Tasikmalaya. Ato menyebut jumlah korban diduga ada sembilan santriwati. Namun hanya dua yang dianggap cukup untuk dilaporkan.

Dia mengungkapkan, awalnya hanya satu santriwati yang mengadu telah mengalami pelecehan. Kemudian dari sana terungkap masih ada lagi yang mengaku mendapat tindakan tak senonoh pengurus pondok yang sama.

“Dalam investigasi yang dilakukan oleh KPAI ini tidak terjadi dalam satu waktu. Ada yang terjadi 18 hari lalu, ada juga peristiwanya yang dilakukan bulan Agustus lalu,” ujarnya.

Back to top button