Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan potensi hujan dengan intensitas tinggi masih akan mengguyur wilayah indonesia hingga Februari 2023. BNPB juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada curah hujan ekstrem.
“Secara umum musim hujan masih berlanjut, puncaknya diperkirakan dua minggu ke depan sampai Februari, waspada,” kata Plt. Kepala Pusat Informasi dan Komunikasi Data Bencana BNPB Abdul Muhari dalam Pengarahan Bencana: Penanganan Banjir di Sulsel dan Update Gempa M7.5 Tanimbar yang disiarkan secara daring. di kanal Youtube BNPB, Selasa (10/1/12023)
Aam sapaanya mengatakan penanganan bencana hidrometeorologi masih kemungkinan terjadi di wilayah Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.
Ia menekankan bahwa penanggulangan bencana harus melibatkan semua pihak karena bencana merupakan kegiatan bersama. Mengantisipasi berbagai bencana di Tanah Air, BNPB menggandeng BMKG, BRIN dan TNI AU untuk mengimplementasikan teknologi pengolahan air. Hal itu berhasil dilakukan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten
“Kami juga menyiapkan intervensi serupa di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, kalau memang diperlukan untuk meminimalkan potensi banjir yang ada, setidaknya lahan yang basah akan dibuat kering terlebih dahulu, sehingga saat menghadapi puncak musim hujan bisa direkayasa,” jelas Aam.
Teknologi modifikasi cuaca telah dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem sejak 25 Desember 2022. Hingga Ahad (8/1/2023) sebanyak 67.300 kilogram garam NaCl telah disemai di berbagai wilayah di Indonesia.
BNPB lanjut mengimbau seluruh pemerintah daerah dan sektor masyarakat untuk bersiap menghadapi kemungkinan bencana hidrometeorologi.
Upaya seperti pemantauan kondisi sungai, pembersihan sampah dan material lain yang menyumbat aliran air, pemantauan kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pengendalian aliran air saat hujan deras disarankan dari waktu ke waktu.
Untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang sungai diimbau untuk mengungsi sementara jika terjadi hujan lebat terus menerus selama lebih dari satu jam. Masyarakat juga diharapkan untuk selalu memperhatikan kondisi aliran sungai dan menghindari bantaran sungai dan lereng yang curam dengan sedikit vegetasi.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)