News

Bjorka Diburu karena Mempermalukan dan Membuat Marah Pemerintah

Pengamat siber, Hairul Anas Suaidi menilai tim khusus yang memburu Bjorka hanya dilatarbelakangi kemarahan pemerintah akibat aksinya yang mampu mempermalukan sejumlah kementerian dan lembaga yang gagal menjaga keamanan data.

“Yang marah kemungkinan adalah pihak-pihak yang dipermalukan oleh aksi Bjorka, semisal BSSN dan Kemkominfo yang dianggap paling bertanggung jawab akan keamanan data yang dipegang pemerintah,” kata Anas kepada Inilah.com, Minggu (18/9/2022).

Mungkin anda suka

Terlebih, kementerian dan lembaga tersebut telah diberikan anggaran jumbo tetapi tak berdaya ‘ditelanjangi’ aksi Bjorka, sehingga timsus begitu ofensif memburu Bjorka.

“BSSN dan Kemkominfo yang menggunakan dana sangat besar dari APBN seperti ditelanjangi oleh Bjorka. Maka kemudian Bjorka diburu, dicari, hendak ditangkap,” tegasnya.

Karena itu, dia heran dengan langkah timsus yang terkesan terburu-buru mencari Bjorka tanpa diiringi dengan perbaikan yang komprehensif agar tak mudah dibobol karena dilindungi keamanan siber yang mumpuni.

Menurutnya, bagi insan IT, adalah suatu aib ketika sistemnya bisa dibobol pihak luar. “Alih-alih mencari peretasnya, justru korban (pemerintah) seharusnya segera menutup celah sistem kenapa bisa dibobol, kemudian evaluasi ke dalam, apakah tim dapat mengantisipasi agar peretasan tidak terulang,” ujarnya.

“Memburu peretas adalah tindakan percuma dan justru mempermalukan diri-sendiri, terlebih yang dibobol bukan berupa uang,” sambung dia.

Dengan begitu, lanjut dia, upaya menangkap Bjorka akan menjadi kesia-siaan karena sistem keamanan siber pemerintah akan terus dibayangi oleh pelaku peretasan. Terlebih, Bjorka bukan satu-satunya hacker yang mampu melakukan peretasan dan membocorkan data.

Maka, pemerintah lebih baik memperbaiki keamanan siber agar data yang terdapat di dalamnya dapat senantiasa terjaga dari aksi peretasan Bjorka maupun hacker lainnya.

“Jika tujuannya untuk menjamin keamanan cyber, tidak ada gunanya Timsus menangkap Bjorka, baik Bjorka versi Telegram maupun Bjorka yang asli, sebab Hacking bisa dilakukan bukan hanya oleh Bjorka,” tegasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button