News

Survei SMRC Tuai Sorotan, Pengamat: Bahan Evaluasi bagi NasDem, PPP dan PAN

Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menilai, merosotnya elektabilitas Partai NasDem, PPP, dan PAN dalam hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) sepatutnya menjadi bahan evaluasi menuju Pemilu 2024 mendatang. Ketiga parpol harus melihat hasil survei itu sebagai panduan dan momentum pembenahan.

“Ya itu bisa sebagai panduan awal bagi para parpol (partai politik) kontestan sebagai bahan evaluasi internal untuk bisa segera berbenah,” kata Wasisto kepada Inilah.com saat dihubungi, Senin (19/12/2022).

SMRC menyebut hanya ada tujuh parpol yang bakal lolos ke DPR jika pemilu berlangsung saat ini. Ketujuh parpol yakni PDIP (24,1 persen) ,Partai Golkar (9,4 persen), Partai Gerindra (8,9 persen), Partai Demokrat (8,9 persen), PKS (6,2 persen), PKB (6,1 persen), dan Perindo (4,6 persen).

Adapun Partai NasDem, PPP, dan PAN diprediksi tak mampu memenui parliamentary threshold atau ambang batas suara parlemen sebesar 4 persen. Rinciannya, hasil survei SMRC menyebut NasDem hanya meraih 3,2 persen, PPP sebanyak 2,9 persen suara, dan PAN sebanyak 1,7 persen. Ketiga parpol yang saat ini memiliki kursi di DPR itu akan otomatıs tersingkir.

Wasis mencermati, prediksi Perindo dengan menyisihkan tiga partai itu bukan suatu yang mustahil.

“Proyeksi Perindo untuk bisa masuk sebagai partai parlemen sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Partai ini punya sumber daya yang kuat untuk terus menguatkan mesin politik partai,” tegasnya.

Kendati demikian, Wasisto juga menganggap hasil survei SMRC pada prinsipnya tak akan berpengaruh signifikan terhadap perolehan suara partai pada Pemilu 2024 mendatang.

Baginya, politik cenderung berjalan dinamis. Prediksi dan takaran peluang yang ada selalu terbuka lebar, tergantung cara parpol memanfaatkan momentum yang ada.

“Saya pikir parpol kontestan pada pemilu 2024 mendatang jangan terlalu terpengaruh hasil survei. Persepsi dan preferensi pemilih selalu berkembang dan dinamis. Apalagi masih ada populasi 20 persen suara pemilih yang masih memgambang. Artinya peluang masih terbuka lebar bagi parpol manapun,” jelas dia.

Back to top button