Hangout

Berkaca pada Syuting The Last of Us, Menparekraf Bakal Mudahkan Perizinan

Film The Last of Us memakai latar belakang Jakarta, Indonesia pada episode pertamanya. Namun sayangnya, latar tersebut tidak benar-benar terjadi di Indonesia, lantaran perizinan yang sulit.

Menanggapi hal tersebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengungkapkan pihaknya bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Pandjaitan membuat perizinan digital untuk memudahkan perizinan.

Mungkin anda suka

“Bapak Presiden tadi dilaporkan langsung oleh Pak Menko Luhut dan dibahas oleh Menteri Kesehatan, saya dan akhirnya untuk perizinan berbasis digital ini akan dihadirkan sehingga tidak ada lagi kesulitan untuk mendapatkan perizinan untuk syuting film ke depan,” kata Sandi melalui temu media virtual, Senin (30/1/2023).

Sandiaga melanjutkan, perizinan akan dilakukan secara transparan dan berbasis digital. Tak hanya soal perizinan film, ia juga menjelaskan akan melakukan digitalisasi perizinan di sektor musik dan olahraga atas perintah presiden Jokowi.

“Akan dibentuk tim khusus. Targetnya dalam tiga bulan ke depan semoga bisa di finalnya dan juga diperlukan payung hukum seperti Perpres (Peraturan Presiden) atau PP (peraturan pemerintah) itu segera diangkat sehingga tidak menimbulkan kerancuan siapa yang menerbitkan izinnya,” papar Sandi.

Pembuatan perizinan akan melibatkan mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan juga berkaitan dengan sisi kemanan TNI dan Polri. Nantinya, perizinan tersebut juga memuat keuntungan yang dapat dirasakan kedua belah pihak.

“Jadi nanti ini akan dirumuskan dan saya akan mendukung dan juga nanti kan ada paket tambahan insentifnya karena mengajak mereka untuk syuting di sini tentu mereka akan tanya dapat apa nih kita (benefit),” tandasnya.

Diketahui, The Last of Us bercerita tentang 20 tahun setelah kehancuran peradaban modern. Joel yang merupakan sosok petarung tangguh mendapat bayaran untuk menyelundupkan Ellie, gadis usia 14 tahun keluar dari zona karantina yang penuh tekanan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button