Market

Berangkat Dini Hari ke Pasar Donggala, Mendag Zulhas Semringah Harga Migor Curah Sesuai HET

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sadar betul, Indonesia bukan hanya Pulau Jawa. Alhasil, aksi sidak menyasar luar Jawa, memantau harga bahan pokok (bapok), termasuk minyak goreng (migor) curah.

Tak main-main, Mendag Zulhas, sapaan akrabnya, berangkat dari Jakarta menuju Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada dini hari, pukul 02.00 WIB. Rupanya, Mendag Zulhas ingin hadir di Pasar Pasar Toaya, saat perdagangan baru dimulai. Agar bisa tahu harga bapok dan migor curah yang ditetapkan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000 per liter.

“Saya berangkat dari Jakarta pukul 02.00 dini hari. Sampai Donggala pagi-pagi sekali untuk memastikan apakah harga minyak goreng curah sudah sesuai HET pemerintah, atau masih tinggi,” kata Mendag Zulhas usai meresmikan tiga pasar rakyat yang terpusat di Pasar Toaya, Donggala, Sulteng, Rabu (29/6/2022)..

Setelah meninjau langsung harga-harga di Pasar Toaya dengan berkomunikasi langsung kepada pedagang dan pembeli, Mendag Zulhas sumringah. Lantaran, harga migor curah stabil di harga Rp14.000/liter.

“Senang rasanya, harga minyak goreng curah stabil sesuai HET. Hanya saja minyak goreng kemasan bermerek itu tentu mengikuti nilai keekonomian. Hal yang pasti, pemerintah memastikan minyak goreng murah untuk rakyat terus terjaga ketersediaannya,” kata Mendag Zulhas.

Masih di Pasar Toaya, Mendag Zulhas menemukan pedagang yang kreatif. Migor curah dikemas dalam botol plastik, dijual dengan harga Rp14.500/liter. Artinya, selisih Rp500 dari HET itu, menjadi biaya pengepakan botol plastik.

“Rp500 adalah harga botolnya, sedangkan harga minyaknya tetap Rp14.000/liter. Nah, agar nanti tidak ada lagi beban pedagang harus menyiapkan kemasan sendiri, pemerintah akan menyiapkan minyak goreng kemasan sederhana yang dikemas dengan baik dan terstandar. Harga jualnya akan tetap Rp14.000/liter, mereknya Minya Kita,” kata Mendag Zulhas.

Back to top button