Arena

Benfica Vs Inter Milan: Si Elang Siap Terkam Si Ular

Benfica akan menjamu Inter Milan di Estadio da Luz pada leg pertama perempat final Liga Champions, Rabu (12/4/2023) dini hari WIB.

Laga malam nanti menyajikan duel dua tim yang sama-sama goyang. Tuan rumah Benfica yang sebelumnya menang delapan kali beruntun, harus kalah akhir pekan lalu dari FC Porto di Liga Portugal.

Sementara Inter lebih parah dengan belum menang di enam pertandingan terakhir, dengan rincian menelan tiga kekalahan dan tiga hasil imbang.

Benfica akan berharap kekalahan atas FC Porto merupakan sebuah kesalahan kecil dalam musim yang sukses, saat mereka berada di jalur yang tepat untuk mencapai babak perempat final untuk pertama kalinya sejak kalah di babak final dari AC Milan di tahun 1990.

Kekalahan dari Porto cukup mengejutkan, karena Benfica telah mendominasi di kancah domestik dan Eropa.

Sama halnya dengan Benfica, Inter juga menelan hasil kurang memuaskan di pentas domestik usai bermain imbang 1-1 dengan tuan rumah Salernitana.

Namun Inter tak mau melewatkan 90 menit di Lisbon dengan kekalahan. Anak asuh Simone Inzaghi berharap setidaknya bisa membawa pulang 1 poin untuk bekal nanti bermain di Giuseppe Meazza.

“Kami tahu betapa pentingnya pertandingan ini. Itu adalah jalan yang sulit, kami akan melawan tim yang tidak terkalahkan di Liga Champions ini dan telah mencetak 28 gol, termasuk 7 gol di babak 16 besar, dengan 40 percobaan tembakan. Tapi kami adalah Inter,” ujar Inzaghi dikutip dari FCInterNews.

“Benfica adalah tim yang banyak berlari, mereka hanya kalah dua pertandingan musim ini, salah satunya pada hari Sabtu di liga. Kami harus pandai memainkan permainan kami,” sambungnya.

Sementara itu, Pelatih Benfica, Roger Schmidt mengaku telah menganalisis permainan Inter Milan di babak 16 besar kemarin. Terlebih Inter Milan mengalahkan FC Porto yang merupakan rival Benfica di Liga Portugal.”Tentu saja kami mempertimbangkan pertandingan (Inter Milan) melawan Porto. Kami menganalisis tim dalam permainan mereka tetapi tidak hanya dalam dua pertandingan itu,” ujar Schmidt dikutip dari Fotmob.

“Inter adalah tim dengan banyak pengalaman, yang tahu cara memainkan sepak bola menyerang dan bertahan,” sambungnya.

Menilik head to head kedua tim, Benfica memang tidak diunggulkan. Pasalnya, dalam tiga perjumpaan, mereka tidak pernah menang.

Pada pertemuan perdana di final European Cup 1965, Benfica kalah 0-1 dari Inter. Sedangkan dua laga lainnya berlangsung di UEFA Cup 2003/2004 atau yang kini bernama Liga Europa di mana Benfica imbang 0-0 di kandang dan kalah 3–4 di Giuseppe Meazza.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button