Saturday, 29 June 2024

Benarkah Rupiah Baik-baik Saja? PEPS Siap Adu Data dengan Bank Indonesia

Benarkah Rupiah Baik-baik Saja? PEPS Siap Adu Data dengan Bank Indonesia


 

Pernyataan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo bahwa pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS (US$), masih lumayan baik ketimbang negara lain, diduga tak didukung data yang kuat.

Apalagi bos BI itu menyebut, kurs rupiah adalah salah satu yang terbaik di dunia. Pada pembukaan perdagangan Rabu (19/6/2024), kurs rupiah menguat tipis 5,5 poin (0,03 persen) ketimbang posisi sebelumnya, menjadi Rp16.406/US$.

“BI tidak dapat menahan laju penurunan kurs rupiah yang sangat cepat. Bahkan etape kurs rupiah selanjutnya bisa meluncur hingga Rp17.000 per dolar AS. Kalau itu terjadi, aroma krisis ekonomi semakin terasa,” ungkap Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, Jakarta.

Selanjutnya, Anthony membeberkan data pelemahan mata uang Garuda justru yang terburuk ketimbang sejumlah mata uang asing, terhadap dolar AS. “Faktanya, perkembangan kurs rupiah terhadap dolar AS merupakan salah yang terburuk dibandingkan mata uang beberapa negara lainnya sejak awal 2024 hingga 17 Juni 2024,” ungkapnya.

Nilai tukar dolar AS terhadap rupee India, menurut catatan Anthony, mengalami kenaikan 0,28 persen. Sedangkan dong Vietnam naik 3,88 persen, ringgit Malaysia naik 2,68 persen, dolar Singapura naik 2,57 persen.

“Sedangkan kurs dolar AS terhadap baht Thailand mengalami kenaikan 6,88 persen. Demikian pula kurs dolar AS terhadap rupiah, naik 6,58 persen. Mana data yang menyebut nilai tukar rupiah salah satu yang terbaik di dunia,” tandas Anthony.

Dikutip dari Antara, Jumat (14/6/2024), Gubernur BI, Perry Warjiyo ditemui di Istana Presiden, Jakarta, mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, sangat stabil dan menjadi salah satu mata uang dengan nilai tukar terbaik di dunia.

Pernyataan Perry menanggapi kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank pada hari ini, mengalami terjun bebas 30 poin (0,18 persen), menjadi Rp16.300/US$.

“Kan stabil. Dolar kan stabil terus. Itu salah satu yang terbaik di dunia. Rupiah kita sangat stabil, salah satu yang terbaik di dunia,” kata Perry.

Dia menyebut, depresiasi kurs rupiah terhadap dolar AS, masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain, seperti won (Korea Selatan), peso (Filipina), baht (Thailand), dan yen (Jepang).

“(Rupiah) Indonesia itu sangat rendah dan kalau dibandingkan dengan negara lain sangat, lebih rendah dari negara lain. Depresiasi kita adalah paling termasuk yang rendah dan stabil,” kata Perry.

Menurut Perry, depresiasi rupiah terhadap dolar AS masih dalam posisi yang rendah karena Bank Indonesia juga terus melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar.

Sejumlah upaya yang dilakukan, yakni intervensi, kemudian penarikan portofolio asing, seperti saham dan obligasi ke dalam negeri. “Semua berjalan baik, stabil dan sudah diapresiasi presiden,” kata Perry.