News

Beda Sehari dari Pemerintah, Jemaah Masjid Al-Azhar Ngaku Lebih Sreg Ikuti Arab Saudi


Masjid Agung Al Azhar kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan lebih  dulu menggelar salat Idul Adha 1445 Hijriah dari pemerintah, pada Minggu (16/6/2024).

Salah satu jemaah, Sukoco (48) jauh-jauh dari Cibubur sejak subuh datang ke Masjid Al Azhar. Ia memilih salat hari raya lebih dulu dari pemerintah karena mengikuti pelaksanaan wukuf ibadah haji di Padang Arafah.

“Dulu beberapa kali sih ikut beberapa kajian ada berbagai pendapat dua-duanya bisa diambil, kalau saya sreg harus sesuai sama di hari arafah,” ujar Sukoco kepada awak media di lokasi.

Menurutnya, perbedaan waktu salat ada Masjid Agung Al-Azhar dengan pemerintah bukan suatu permasalahan. Bagi dia, keputusan pengurus Masjid Agung Al-Azhar dan Kementerian Agama harus sama-sama dihormati.

“Itu hal biasa ya kan?. Ada yang berpendapat rukyatul hilalnya harus satu matlah, ada yang beberapa bahwa setiap negara beda-beda, ya kita sama-sama enak saja, sama-sama menghargai,” ucap Sukoco.

Jemaah lainnya, Khadijah (72) menilai keputusan pemerintah seharusnya mengikuti pelaksanaan wukuf ibadah haji di Padang Arafah sebagaimana dilakukan oleh Masjid Agung Al-Azhar.

“Saya pribadi ya memang ini yang harus dilaksanakan (pemerintah sesuai dilakukan Masjid Al-Azhar sesuai wukuf di padang Arafah). Sesuai wuquf gitu. Kalau disini sesuai wuquf selalu,” jelasnya.

Khadijah dan keluarga datang ke Masjid Agung Al-Azhar bersama keluarga hampir detik-detik pelaksanaan salat. Ia datang dari Cengkareng, Jakarta Barat mengunakan taksi daring.

Ia pun begitu menyimak ceramah dari Khatib Anwar R. Prawira. Ia berharap Indonesia lebih baik lagi dan perang Israel-Palestina segera berakhir.

“Harapan kedepannya terutama Indonesia akan lebih baik-baik kedepannya. Kemudian untuk Palestina selesai perangnya gitu kali ya. Kalau lihat perang itu ngeri gitu kan,” katanya.

Back to top button