Hangout

Bayi Ngopi Sachetan, Ini Bahaya Kafein bagi Balita!

Kamis, 26 Jan 2023 – 03:02 WIB

Bayi Kafein

Viral di media sosial seorang bayi berusia 7 bulan diberi minuman kopi sachet oleh ibunya. (ilustrasi: Inilah.com)

Viral di media sosial seorang bayi berusia 7 bulan diberi minuman kopi sachet oleh ibunya. Presiden Joko Widodo pun ikut bereaksi. Apa bahayanya jika balita mengonsumsi kafein?

Kisah seorang ibu memberi balita kopi sachet ini sampai juga ke telinga Presiden Jokowi. Ia kemudian menyentil kader Posyandu dan BKKBN agar bertindak lebih cepat untuk menangani masalah-masalah di lapangan tersebut.

“Kita lihat kemarin yang ramai, bayi berusia 7 bulan diberi kopi susu sachet oleh ibunya. Soalnya yang ada di bayangan (ibunya) itu susu,” kata Jokowi saat membuka Rakernas Program Banggakencana dan Penurunan Stunting, seperti terungkap dari siaran langsung Sekretariat Presiden, Rabu (25/1/2023).

Presiden mengingatkan organ-organ bayi masih rawan, sehingga makanan yang diberikan tidak boleh sembarangan. “Hati-hati terkait hal ini, oleh sebab itu yang namanya penyuluhan, penyuluhan, penyuluhan itu penting,” tambahnya.

Sebelumnya viral seorang ibu yang memberi anaknya kopi sachet karena menganggap di dalam kopi susu tersebut sudah ada susunya. “Bayi minum kopi good day kan ada susunya dari pada dikasih susu frisian flag katanya nda ada susunya. Kemarin bayi BAB (buang air besar) 10 kali sehari alhamdulillah sejak minum kopi sekarang 9 kali sehari,” tulisnya dalam video yang viral beberapa waktu lalu tersebut.

Balita dan kopi

Bagi sebagian dari kita, hari-hari tidak dapat dimulai sebelum menikmati secangkir kopi. Lalu bagaimana jika yang ngopi adalah balita? Sebuah studi tahun 2015 terhadap 315 pasangan ibu-bayi di Boston, Massachusetts, AS, mengutip Healthline, menemukan bahwa 15,2 persen ibu membiarkan balita mereka mengonsumsi kopi pada saat mereka mencapai ulang tahun kedua. Jumlahnya naik seiring bertambahnya usia anak-anak.

Penelitian menunjukkan bahwa 75 persen anak di atas usia 5 tahun sudah mengonsumsi kafein secara teratur. Sebagian besar dari mereka adalah peminum soda, namun sebagian dari mereka juga menyukai kopi atau minuman berbahan dasar kopi. Beberapa juga menenggak minuman berenergi.

Haruskah bayi dan balita minum kopi? Kemudian pertanyaan lainnya apakah anak-anak kecil perlu minum kopi atau tidak? American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan bahwa anak-anak dan remaja harus berusaha untuk tidak minum-minuman yang mengandung kafein. Apalagi bayi.

Komite Nutrisi dan Dewan Kedokteran Olahraga dan Kebugaran AAP menyimpulkan pada 2018 bahwa kafein tidak boleh memiliki tempat dalam makanan anak-anak dan remaja. Orang tua perlu mengawasi bahwa bayi dan balita mereka makan makanan yang sehat secara teratur.

Itu termasuk memastikan mereka mendapatkan jumlah susu yang sesuai. Susu terutama air susu ibu (ASI), merupakan sumber penting vitamin D dan kalsium yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan membangun tulang yang kuat. Pastikan anak mendapatkan semua makanan enak di cangkir dan piring mereka setiap hari, dan tinggalkan minuman berkafein.

Efek kopi pada balita

Kafein mungkin membuat Anda merasa lebih waspada, lebih segar, dan siap menangani daftar tugas yang panjang. Anda akan mendapat manfaat mengingat tubuh seukuran orang dewasa dapat memproses kafein dengan lebih efektif.

Berbeda dengan tubuh bayi tidak dapat menangani kafein dengan mudah. Kadar yang lebih kecil saja dapat memengaruhi fungsi tubuhnya. Meskipun orang dewasa mungkin merasa berenergi, tapi bagi seorang bayi bisa bereaksi terhadap kafein. Misalnya bertindak gelisah, cemas, atau mudah tersinggung. Bayi bahkan mungkin mengalami gejala seperti kolik yakni kondisi ketika bayi menangis terus menerus tanpa penyebab yang jelas.

Banyak dari kita dapat menikmati secangkir kopi tanpa masalah sama sekali, selain mungkin membuat kita tetap terjaga di malam hari. Faktanya, orang dewasa yang sehat mungkin dapat mengonsumsi hingga 400 miligram kafein setiap hari tanpa efek samping. Namun anak-anak bukan orang dewasa kecil.

Healthline menyebut masih perlu lebih banyak penelitian tentang bagaimana kafein memengaruhi anak-anak dan berapa jumlah yang dianggap aman. Namun bukan berarti Anda harus memberikan kopi kepada bayi atau balita.

Bolehkah minum kopi saat menyusui? Anda mungkin juga bertanya-tanya apakah aman minum kopi saat menyusui. Banyak dokter menyarankan ibu hamil untuk mengurangi atau bahkan menghentikan mengonsumsi kafein. Tapi apa yang terjadi jika si Ibu benar-benar menginginkan secangkir kopi panas yang enak?

Si Ibu mungkin menikmati dorongan energi yang didapatkan dari kafein yang mengalir ke seluruh tubuh. Tetapi sejumlah kecil kafein dapat masuk ke ASI dan tubuh bayi. Memang jumlahnya sedikit, tetapi tubuh bayi tidak dapat memproses kafein secepat dan seefisien tubuh orang dewasa.

Penelitian menunjukkan bahwa waktu memproses kafein pada bayi baru berkisar antara 65 dan 130 jam karena ginjal dan hati mereka yang belum matang. Bandingkan dengan 3 hingga 7 jam untuk orang dewasa.

Lantas, kapan usia yang tepat untuk akhirnya mengizinkan anak Anda minum kopi? Sepertinya tidak ada jawaban yang tegas dan tepat untuk pertanyaan itu, karena tergantung usia dan perkembangan bayi yang berbeda-beda.

Satu hal yang sebaiknya Anda pertimbangkan adalah kebijakan AAP menyebutkan bahwa anak-anak tidak perlu mengonsumsi kafein. Apalagi orang tua juga tidak tahu persis apakah anak memiliki masalah kesehatan mendasar yang mengharuskan mereka menghindari kafein.

Orang tua sebaiknya memilih untuk menunda mengizinkan kopi dan minuman berkafein lainnya sampai anak lebih besar. Pastikan untuk mendorong mereka untuk mengonsumsi ASI atau air susu terbaik mengingat manfaatnya yang sangat besar bagi pertumbuhannya.

Back to top button