Market

Bayar Tol Tanpa Sentuh, Ombudsman RI Dorong Percepatan PP Jalan Tol

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) perlu segera merampungkan RPP Jalan Tol. Sebelum penerapan sistem transaksi tol non tunai nirsentuh berteknologi Multi Lane Free Flow (MLFF).

Rencananya, sistem transaksi pembayaran tol nirsentuh in dijalankan pada awal 2023. “Pelayanan Publik Sektor Jalan dalam Rencana Implementasi Sistem Pembayaran Tol Non Tunai Nirsentuh MLFF,” kata Ombudsman RI, Hery Susanto dalam sebuah seminar menupas pelaksanaan transaksi jalan tol non tunai dan nirsentuh di Jakarta, Selasa (21/6/2022).

Mungkin anda suka

Hery berharap, RPP Jalan tol bisa dikebut, sehingga tidak mengganggu berbagai agenda yang sudah dirancang. Termasuk penerapan transaksi pembayaran tol non tunai nirsentuh berbasiskan teknologi MLFF. “Teknologinya sudah ada namun di sisi lain pemerintah belum siap regulasinya. Hal ini yang harus dicermati dimana rancangan peraturan jalan tol yang saat ini belum tuntas,” ucap Hery.

Hery berpendapat, jika regulasi terkait jalan tol belum dibenahi maka akan berpotensi menimbulkan maladministrasi. Teknologi MLFF merupakan teknologi yang diterapkan pada Sistem Transaksi Non Tunai dengan menggunakan Global Satelit System (GNSS). Teknologi ini mampu mengenali dan mengindentifikasi kendaraan pengguna sehingga transasksi dapat dilakukan secara langsung agar lebih cepat dan efisien dikarenakan pengguna tidak memerlukan tap in/tap cash di setiap gerbang tol.

Direktur Utama PT Roatex Indonesia Musfihin Dahlan mengungkapkan, kehadiran teknologi pembayaran jalan tol yang semakin memudahkan pengguna kendaraan, berdampak kepada perekonomian. Serta pengembangan insfrastruktur jalan di Indonesia.

Ia meminta seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mensukseskan kehadiran teknologi MLFF. Sehingga, lompatan teknologi yang memungkinkan transaksi jalan tol non tunai dan nirsentuh, tersosialisasikan secara massif sebelum dilaksanakan.

“Saya kira dampaknya sangat banyak bagi pengguna jalan tol. Selain mengurangi kemacetan, pengembangan jalan tol juga membantu percepatan distribusi. Teknologi ini sangat berdampak positif untuk mengurai kemacetan di jalan tol,” terang Musfihin.

Hadirnya teknologi MLFF ini, bertujuan untuk mengatasi kemacetan yang sulit diurai di ruas jalan tol saat ini. Selama ini, masyarakat kerap kali mengeluhkan banyaknya masalah yang ditemui saat berkendara di jalan tol. Mulai soal kebijakan e-toll yang semakin mahal, tarif tol mahal yang tidak berbanding lurus dengan kualitas layanan.

Turut hadir dalam seminar, Direktur Penegak Hukum Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan, Sekertaris BPJT Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Triono Djunoasmono, dan pengamat transportasi publik Darmaningtyas.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button