Market

Bapanas Dukung Daerah Sentra Pangan Punya Pelabuhan

Kamis, 12 Jan 2023 – 09:57 WIB

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, saat melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangungan Pelabuhan Teluk Santong, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu, (11/1/2023). (Foto: Dok.Bapanas).

Agar distribusi pangan secara nasional bisa merata dan harganya terjangkau, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendukung daerah pusat (sentra) pangan memiliki pelabuhan. Agar sistem distribusinya mumpuni.

Hal itu disampaikan Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, Rabu, (11/1/2023), saat peletakan batu pertama pembangungan Pelabuhan Teluk Santong, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sarana pelabuhan di sentra pangan, punya peran strategis dalam menjaga keterhubungan rantai pasok pangan antar wilayah.

“Infrastruktur pelabuhan untuk pangan dapat berkontribusi mengurangi disparitas serta menjaga stabilisasi stok dan harga pangan secara merata. Selain itu, ketersediaan infrastruktur tersebut dapat mendukung peningkatan potensi pangan lokal. Kondisi itu diharapkan berdampak pada tumbuhnya kesejahteraan petani dan ekonomi daerah,” kata Arief.

Arief menambahkan, bersama Gubernur NTB, Tenaga Ahli Menteri Perhubungan, Bupati Sumbawa, dan Perwakilan Swasta, telah memulai inisiasi pembangunan infrastruktur pelabuhan di Teluk Santong, Sumbawa, NTB. “Bersama Gubernur NTB, Bupati Sumbawa, dan perwakilan swasta hari kita lakukan peletakan batu pertama Pelabuhan Teluk Santong Sumbawa.

Pelabuhan ini nantinya akan menjadi pusat pendistribusian jagung yang diproduksi para petani di Sumbawa dan Dompu. Seperti kita ketahui NTB merupakan sentra produksi jagung nasional,” ujarnya.

Pelabuhan tersebut akan dilengkapi infrastruktur dermaga serta silo dengan kapasitas sekitar 30 ribu ton untuk persiapan panen tahun berikutnya. “Jadi di pelabuhan tersebut akan ada penyimpanan jagung, persiapan dermaga, untuk memobilisasi stok jagung dari Sumbawa dan Dompu, ini sangat penting karena Teluk Santong adanya di tengah sentra produksi jagung NTB,” ungkapnya.

Arief meyakini, ketersediaan infrastruktur pelabuhan akan memperkuat ketersediaan dan stabilitas harga pangan di daerah khususnya daerah terluar dan wilayah perbatasan. Pelabuhan di sentra produksi pangan tersebut kedepannya bisa dikoneksikan dengan program tol laut bersama Kementerian Perhubungan, sehingga kapal-kapal yang mengangkut pangan dari Jawa bisa kembali dengan mengangkut komoditas pangan lokal, seperti jagung dari NTB.

“Kelebihan produksi yang ada dapat dioptimalkan untuk memasok kebutuhan jagung di daerah lain dengan harga yang wajar, seperti di Jawa Timur yang membutuhkan pasokan jagung tinggi untuk pakan peternak unggas. Selain itu juga bisa untuk memenuhi permintaan eksport. Ini adalah salah satu mencegah harga jagung jatuh saat musim panen karena tidak terserap,” ujarnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button