News

Banyak Kasus Korupsi di Pertamina, Kekayaan Dirutnya Kembali Disorot

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali menjadi sorotan. Namun, sorotan yang mengarah kepadanya kali ini bukan karena namanya yang masuk dalam daftar wanita berpengaruh di dunia seperti akhir tahun lalu.

Nicke disorot lantaran kepemimpinannya di PT Pertamina (Persero) dan lonjakan harta kekayaannya. Kepemimpinan Nicke di Pertamina dinilai gagal karena tak mampu menciptakan good corporate governance.

“Ini ditandai karena masih banyaknya kasus yang terjadi di Pertamina. Bahkan kasus korupsi hingga kasus permainan proyek juga masih tetap banyak terjadi di perusahaan pelat merah yang dipimpinnya,” kata pengamat keuangan Universitas Pamulang, A Muhaimin di Jakarta, Senin (11/4/2022).

Menurut dia, kepemimpinannya jelas tak cukup menguntungkan. Sebab, ternyata kasus korupsi, permainan proyek masih sangat marak. “Ini bahaya kalau terus dibiarkan,” kata Muhaimin.

Nicke ditunjuk menjadi Direktur Utama Pertamina sejak 30 Agustus 2018. Tak Ayal dari soal kepemimpinan yang dinilai gagal, kekayaan Nicke pun dipertanyakan. Ini tidak lain karena total kekayaannya saat ini tembus di angka Rp64,85 miliar, sebagaimana laporan hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang terakhir dilaporkan pada 27 Maret 2021.

“Kekayaan beliau yang fantastis, apa ada kaitannya dengan banyaknya permainan mafia dan kasus di Pertamina, tentu kita tidak mau berburuk sangka dulu, tetapi berbagai kasus di Pertamina harus benar-benar jadi perhatian aparat,” jelas dia.

Beberapa kasus korupsi di lingkungan Pertamina kini tengah berjalan. Di antaranya kasus dugaan korupsi pada proyek pengadaan aplikasi dan software di PT Indopelita Aircraft Services (IAS) yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina Persero. Kasus ini tengah ditangani Kejaksaan Tinggi Banten.

Sementara kasus lainnya adalah dugaan korupsi terkait pembelian liquefied natural gas (LNG) di PT Pertamina (Persero). Kasus ini sudah masuk ke tahap penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam kasus ini sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button