Monday, 01 July 2024

Bantu Petani Jateng Genjot Produksi Padi, Jokowi Bagikan 4.300 Unit Pompa Air

Bantu Petani Jateng Genjot Produksi Padi, Jokowi Bagikan 4.300 Unit Pompa Air


Presiden Jokowi mendukung petani di Jawa Tengah (Jateng) bisa menikmati hasil panen padi yang meningkat signifikan. Ujung-ujungnya, kesejahteraan mereka ikut meningkat. 

Hal itu dikatakan Jokowi usai meninjau bantuan pompa air kepada petani di Dusun Bejirejo, Desa Kali Beji, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jateng, Rabu (19/6/2024).

Jokowi mengatakan, untuk mencapai target hasil panen pemerintah telah menyerahkan bantuan sebanyak 4.300 unit pompa air ke seluruh daerah di Provinsi Jateng.

“Khusus Jawa Tengah dari 4.300 unit pompa air yang ada, kami harapkan produktivitas panen bisa di angka 1,3 juta ton, semula sekitar 8,9 ton per tahun,” kata Jokowi, dikutip dari Inilahjateng.com.

Ia menerangkan, bantuan pompa air bertujuan meningkatkan produksi padi. Karena, setiap satu unit pompa air diklaim mampu mengairi sekira 77 hektare lahan sawah.

Jokowi memaparkan, gerakan pompanisasi tidak lain bagian dari cara menjaga stok pangan agar tetap aman. Setiap pompa yang diberikan kepada petani kata dia, memiliki kapasitas daya mulai 8 PK sampai 10 PK.

“Mudah-mudahan nanti, hasilnya bagus. Karena, hampir semua negara hari ini harga-harga turun baik karena El-Nino maupun lainnya. Tapi, soal pengairan persawahan ini hal simpel, tapi berdampak,” katanya

Selain bantuan pompa air, kata Jokowi, Kementerian Pertanian (Kementan) juga membagikan cultivator sebanyak 19 unit, pompa air 33 unit, hand sprayer 42 unit, traktor roda empat 1 unit dan traktor roda dua 31 unit, sepanjang 2019-2023.

Dalam kunjungan ini, Jokowi ditemani Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Syahrun (72), petani dari Desa Kalibeji, merasa senang mendapatkan bantuan pompanisasi. Sebab dengan adanya pompa itu persawahan bisa teraliri dengan merata.

“Sebelum ada pompa ada (sawah) yang kurang air terutama pada saat musim kemarau. Kurang lebih ada 15 hektar yang kekurangan air saat musim kemarau,” ucapnya

Dia bilang, hasil panen ke dua, atau musim kemarau, biasanya terjadi penurunan produksi sebsar 3 sampai 5 ton. Bantuan pompa ini sangat membantu petani Desa Kalibeji yang menggarap sawah seluas 77 hektare.

“Kalau ada pompa ini, mestinya hasilnya panen bisa lebih bagus dan meningkat dari 8 ton menjadi 10 ton per tahun,” jelasnya