Market

Bangun 6.000 Km Kabel Optik, Saham MTEL Layak Tampung untuk Investasi 2022

Pengamat pasar modal merekomendasikan positif untuk saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk dengan kode MTEL. Meski dibutuhkan kesabaran ekstra, saham ini dinilai layak tampung untuk investasi tahun depan.

Pada sesi pertama perdagangan Selasa (28/12/2021) hingga pukul 10.56 WIB, saham MTEL ditransaksikan menguat tipis 5 poin (0,6 persen) ke posisi Rp800. Harga tertingginya di Rp810 dan terendahnya di Rp795 dari posisi pembukaan di angka positif Rp800. Jumlah lot yang ditransaksikan mencapai 1,1 juta senilai Rp87 miliar dengan harga rata-rata Rp803 per unit saham.

“Saham MTEL di Rp785 yang merupakan anak perusahaan TLKM (PT Telkom Indonesia Tbk) layak dipertimbangankan tampung untuk investasi 2022,” kata Pengamat dan Praktisi Pasar Modal Sem Susilo kepada Inilah.com di Jakarta, Selasa (28/12/2021).

Menurut pengasuh komunitas Saham Pemenang ini, investasi di saham MTEL memang diperlukan kesabaran. Sebab, saham ini merupakan tipe saham defensif dengan profil risiko bisnis yang rendah.

“Disarankan tetap menerapkan Cut Loss sesuai dengan batasan toleransi risiko masing-masing,” ucap Sem mewanti-wanti. Dengan penguatan 1,27 persen, saham MTEL dinilai Sem masih mendapat teleransi untuk beli. “Semoga pada saatnya nanti kita panen raya bersama,” imbuhnya.

Sebelumnya, saham ini mendapat sentimen positif dari rencana perseroan dan PT Alita Praya Mitra (Alita) untuk melakukan kerjasama pembangunan dan penyewaaan 6.000 kilometer jaringan serat optik secara nasional.

Perjanjian kerja sama itu merupakan satu bentuk kolaborasi dalam mewujudkan sinergi antara kedua perusahaan untuk meningkatkan penetrasi fiberisasi di Indonesia. Layanan serat optik ini akan mendukung dan meningkatkan kualitas serta kuantitas implementasi internet baik mobile broadband melalui BTS 4G dan 5G, maupun fixed broadband FTTx.

Pembangunan dan pemasaran terhadap 6.000 kilometer jaringan serat optik khususnya di wilayah Sulawesi, Sumatera dan Jawa akan dibangun serta dioperasikan oleh Mitratel dan dikerjasamakan bersama Alita.

Adanya kerja sama ini diharapkan memperkuat jaringan serat optik untuk mendukung fiberisasi gelaran 5G secara lebih masif dan penguatan 4G yang dilakukan operator seluler guna meningkatkan kualitas layanan mobile broadband, tak tanggung-tanggung hingga mencapai kecepatan di atas 1 Gbps di sisi penggunanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button