NewsMarket

Bandara Tebelian Baru Diresmikan Jokowi Bisa Jadi Proyek Mubadzir Seperti Kertajati dan Yogyakarta

Bandara Tebelian yang baru diresmikan Presiden Jokowi pada Rabu (8/12/2021), bisa bernasib sama dengan Bandara Yogyakarta atau Kertajati. Penumpangnya sepi jadi bandara mubazir.

“Pembangunan infrastruktur di era Jokowi ini, terkesan tidak ada perencanaan yang matang. Asal bangun tapi enggak jelas kalau sudah jadi, bagaimana nasibnya. Termasuk Bandara Tebelian, bisa saja sepi. Seperti Kertajti atau Yogyakarta. Kayak bandara hantu,” ungkap Uchok Sky Khadafi, Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) kepada Inilah.com, Jakarta, Jumat (10/12/2021).

Istilah ‘bandara hantu’, Uchok terinspirasi dari Kota Hantu-nya China. Di mana, istlah kota hantu di China menggambarkan krisis properti. Pengembang gencar membangun properti namun tidak ada pembelinya alias tidak laku. Alhasil, banyak gedung atau apartemen yang kosong.

Masih menurut Uchok, pembangunan infrastruktur apakah itu jalan tol, bandara, pelabuhan dan lainnya, seharusnya didahului dengan feasibility study yang mumpuni. Berbagai aspek ditelaah, khususnya dampak ekonomi ketika proyeknya sudah jadi. “Nah, seberapa besar efek ekonominya Bandara Tebelian itu. Kalau sepi, UMKM tidak jalan, bisnis pariwisata macet. Jadinya proyek mubadzir-kan,” ungkapnya.

Uchok bilang, pemerintahan Jokowi sangat gencar menugasi BUMN membangun infrastruktur. Celakanya lagi, BUMN yang tidak memiliki dana yang cukup, terpaksa harus utang. “Sekarang terbukti kan. Banyak BUMN didera utang gede. Ujung-ujungnya sepi dan dijual murah ke asing,” terang Uchok.

Informasi saja, pembangunan Bandara Tebelian di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat ini, menelan anggaran Rp580 miliar. Sejatinya, Bandara Tebelian sudah dibangun sejak 2011. Hingga 2020, terus dilakukan pengembangan.

Bandara pengganti Bandara Susilo ini, berada di lahan seluas 153,6 hektar. Lahannya milik Pemkab Sintang yang dihibahkan ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Memiliki terminal penumpang 2.000 meter persegi khusus melayani 75 ribu penumpang per tahun.
Panjang landasan pacu bandara ini mencapai 1.820 meter dengan lebar 30 meter.

Mampu didarati pesawat jenis ATR-72/600, taxiway 160 meter x 18 meter dan apron 220 meter x 60 meter yang mampu menampung 4 pesawat ATR-72. Bandara Tebelian dan Bandara Pangsuma adalah dua dari empat bandara di Kalimantan Barat yang dikelola Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.

Saat peresmian, Presiden Jokowi menjelaskan pentingnya konektivitas untuk memenangkan kompetisi antarnegara yang semakin sengit. Dalam hal ini, pemerintah harus mampu membuat konektivitas antarprovinsi, antardaerah, antarkabupaten agar semakin mudah, lancar dan terjangkau masyarakat. Sehingga akan banyak sentra-sentra ekonomi yang tumbuh.

“Kita patut bersyukur angka investasi tahun ini di luar Jawa makin meningkat dan lebih tinggi dibandingkan di Jawa dan peningkatan investasi di luar Jawa ini tidak lepas dari upaya kita dalam menyiapkan infrastruktur secara merata di seluruh penjuru Tanah Air,” papar Jokowi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button