News

Bamsoet Usul Sepeda Motor Masuk Tol, Pengamat: Tingkatkan Risiko Kecelakaan

Usulan agar motor gede (moge) boleh masuk tol mencuat. Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) pun menilai tidak hanya moge yang boleh melintas di tol, tapi juga seluruh sepeda motor.

Namun, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio justru mempertanyakan urgensi usulan tersebut. Sebab, jalan tol tidak untuk dilintasi kendaraan roda dua.

“Buat apa? Sudah tidak usahlah, jangan bikin rencana macam-macam. Fungsi jalan tol bukan buat transportasi roda dua. Sudah titik,” kata Agus kepada Inilah.com, Sabtu (4/2/2023).

Lebih lanjut, Agus juga tak sepakat soal rencana akan dibuatkannya jalan pemisah dan pembatas antara mobil dan motor dalam area akses tol seperti yang hadir di Bali. Terlebih, jika hal ini diberlakukan seperti jalan tol yang ada di Jakarta.

“Bali bukan untuk Harley (moge), Bali itu untuk sepeda dan motor biasa. Anginnya berbahaya, tidak usahlah macam-macam, mau pemisah mau nungging kek, saya ga setuju,” ujar dia menegaskan.

Bicara ekonomi pun, lanjut Agus, tak akan ada keuntungan signifikan yang akan didapat penyedia jasa tol atas kehadiran sepeda motor di lajur bebas hambatan.

“Menguntungkan buat siapa? Buat dia (Bamsoet)?. Yang lain ya ga untung, untungnya dimana gitu lo? Mobil juga bayar. Yang ada merugikan karena meningkatkan risiko kecelakaan,” ujar dia.

Tidak Disiplin

Lebih jauh, Agus juga menyoroti sikap pengendara motor yang jauh dari kata disiplin dan tertib lalu lintas. Lantas dari itu, sejauh ini menurutnya tak ada alasan signifikan yang dapat mendukung usulan tersebut.

“Kalau dia mau tiru kayak orang di luar negeri ya mereka itu mentalnya bagus, di sini orang kita ga disipilin, ngapain,” tutur dia.

Sebelumnya, keinginan agar moge boleh masuk tol dikemukakan komunitas moge.

Gayung bersambut, Ketua MPR yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo menilai pemerintah harus mempertimbangkan usulan itu.

“Ya perlu dipikirkan, pemerintah perlu memikirkan ini. Kalau saya ini bukan masalah moge (mau masuk tol). Tapi teman-teman karyawan muda yang belum mampu beli mobil punya hak sama menikmati kue pembangunan di jalan yang bebas hambatan,” kata Bamsoet di Jakarta, Kamis (2/1/2023).

Bamsoet juga mengaku, ide ini terdengar cukup menjanjikan dari sisi bisnis, khususnya bagi pengeloa jalan tol.

“Ini secara bisnis juga tidak merugikan karena motor masuk tol bayar. Dan jumlahnya lebih banyak dari mobil. Kalau di sisi kiri jalan dibangun jalan motor khusus pake pemisah itu sangat ideal dan secara bisnis menguntungkan,” tutur dia.

Back to top button