Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan diskusi bersama Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) banyak membahas mengenai kemerosotan demokrasi bangsa. Hal tersebut disampaikannya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2024).
“Keprihatinan beliau terhadap demokrasi yang makin lama makin merusak sendi-sendi moral masyarakat, seperti biaya yang sangat tinggi daripada demokrasi yang kita jalankan hari ini,” katanya.
Bamsoet menyatakan bahwa pertemuan dengan SBY dilakukan sebagai rangkaian safari kebangsaan MPR RI. Dalam kesempatan tersebut, ia pun turut mengungkapkan dirinya dengan SBY membahas banyak hal.
“Hal tentang kita berbangsa dan bernegara,” ucapnya.
Selain mengkritisi situasi politik saat ini, Bamsoet mengungkapkan dirinya juga melaporkan kepada SBY mengenai hal-hal yang sudah, sedang, dan akan dilakukan MPR RI. Ia menyebut ini merupakan bagian dari kebijakan MPR RI untuk meminta masukan dan melaporkannya.
“Kita sampaikan ke beliau, intinya dari evaluasi beliau memang penting bagi kita memiliki roadmap atau bintang mengarah, agar kesinambungan pembangunan dari yang satu dan yang lain berjalan dengan baik,” ujarnya.
Di samping itu, Bamsoet turut menyampaikan keprihatinan SBY mengenai kondisi demokrasi bangsa tercermin ketika ia melakukan kunjungan selama penyelenggaraan Pemilu 2024. Diakuinya, dalam pemilu kemarin di 86 kabupaten/kota, SBY melihat sendiri bagaimana kondisi rakyat.
“Berita bagusnya adalah masyarakat sudah sadar berpolitik, tidak lagi mempersoalkan soal agama, ideologi, ras. Tetapi bad newsnya adalah berbiaya tinggi, nomor piro wani piro. Ini yang perlu kita evaluasi,” tuturnya.
