Arena

Bali United dan PSM Makassar Diharapkan Dongkrak Wajah Liga 1 Indonesia

Bali United dan PSM Makassar membawa misi membuktikan kualitas Liga 1 Indonesia di kancah internasional pada Piala AFC 2022. Jika kedua tim itu gagal lolos dari babak penyisihan, peringkat koefisien Liga 1 di kompetisi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) kian terpuruk. Hal itu berimbas bagi pengurangan jatah klub Indonesia untuk tampil di kompetisi level kontinental mulai edisi 2024-2025.

Dalam ranking koefisien kompetisi AFC per Mei 2022, posisi Liga 1 berada di peringkat ke-27 dari 47 kompetisi domestik di kawasan Asia. Peringkat Liga 1 menurun konsisten sejak 2020 saat menempati ranking ke-24. Dengan peringkat itu, Indonesia hanya mendapat dua jatah babak penyisihan Piala AFC di musim ini.

Posisi itu membuat kualitas Liga 1 berada di bawah Malaysia, Thailand, dan Vietnam yang berada di posisi 10, 11, dan 12 kompetisi Asia. Liga 1 juga kalah dari Singapura dan Filipina yang menempati peringkat ke-21 dan ke-26.

Peringkat itu menunjukkan penurunan siginifikan dalam 14 tahun. Pada 2008, kompetisi kasta tertinggi Indonesia yang bertajuk Liga Super Indonesia berada di peringkat kedelapan Asia dan menjadi liga terbaik di ASEAN.

Indonesia pun menjadi satu-satunya negara ASEAN saat itu yang mendapat satu jatah di babak penyisihan Liga Champions Asia 2009-2011. Setelah 2011, tak ada lagi klub Indonesia yang tampil di kompetisi antarklub paling bergengsi di Asia itu.

Tampil maksimal

Pelatih Bali United Stefano Cugurra bertekad membawa Bali tampil maksimal di fase grup Piala AFC 2022 untuk menunjukkan kualitas timnya sebagai juara Indonesia. Langkah awal Bali di Asia akan menghadapi Kedah Darul Aman di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Jumat (24/6/2022) pukul 20.00 WIB.

Secara pribadi, ia ingin melampaui capaiannya membawa Persija Jakarta menembus babak semifinal zona ASEAN pada Piala AFC edisi 2018.

”Target kami adalah menembus fase grup. Kami telah mempersiapkan tim menghadapi tiga lawan berat, kata Cugurra, yang biasa disapa Teco, Rabu (22/6).

Tim berjuluk ”Serdadu Tridatu” itu wajib menduduki peringkat pertama Grup G untuk menyegel tiket langsung ke semifinal zona ASEAN. Dengan tiga grup zona ASEAN, Grup G, Grup H, dan Grup I, maka tiga tim pemuncak grup dan satu tim peringkat kedua terbaik akan berlaga di semifinal zona ASEAN.

Untuk memuluskan misi itu, Bali United akan menantang tiga klub yang tidak bisa dianggap sebelah mata. Kedah adalah salah satu raksasa Liga Malaysia. Mereka meraih gelar Piala FA Malaysia pada edisi 2019 serta berada di posisi kedua Liga Malaysia 2021.

Kami telah mempelajari kekuatan lawan untuk bisa meramu taktik terbaik di pertandingan. Saya juga berharap dukungan penuh suporter untuk memberikan pemain suntikan spirit.

Bali menjadi tim Indonesia pertama yang dihadapi Kedah di kompetisi Asia. Bali juga akan menjamu duta Filipina, Kaya-Iloilo, yang rutin tampil di Piala AFC sejak 2016.

Rekor Kaya-Iloilo bertemu tim Indonesia di ajang Piala AFC tidak baik. Dalam tiga duel menghadapi PSM di fase grup edisi 2019 dan 2020, Kaya menelan sekali kekalahan dan dua kali imbang.

Adapun Visakha adalah tim terlemah di Grup G. Mereka juara Piala Liga Kamboja 2021 serta menduduki peringkat ketiga Liga Kamboja 2021. Piala AFC 2022 akan menjadi kesempatan perdana mereka tampil di kompetisi Asia.

”Kami telah mempelajari kekuatan lawan untuk bisa meramu taktik terbaik di pertandingan. Saya juga berharap dukungan penuh suporter untuk memberikan pemain suntikan spirit,” ucap Teco, yang mencetak sejarah sebagai pelatih pertama meraih tiga trofi Liga Indonesia beruntun.

Dalam partisipasi perdana di Piala Asia 2018, Bali gagal lolos dari fase grup. Serdadu Tridatu hanya menduduki posisi juru kunci Grup G yang menghuni ada Yangon United (Myanmar), Global Cebu (Filipina), dan FLC Thanh Hoa (Vietnam).

Mengulang prestasi

Serupa dengan Bali, PSM juga terbang ke Kuala Lumpur, Malaysia, dengan target menjadi juara Grup H. ”Juku Eja”, julukan PSM, akan bersaing dengan Kuala Lumpur, tim tuan rumah, serta Tampine Rovers Singapura.

CEO PSM Munafri Arifuddin menargetkan tim asuhan Bernardo Tavares itu bisa mengulang prestasi terbaik ketika menembus semifinal zona ASEAN Piala AFC 2019. Menurut dia, PSM punya bekal bersaing di Grup H berkat penampilan tim yang semakin membaik dalam tiga pertandingan Piala Presiden 2022.

”Penampilan di Piala Presiden menjadi modal kami untuk berbicara banyak di Piala AFC. Target kami ialah lolos dari babak penyisihan sebagai juara grup,” kata Munafri.

Tavares, Pelatih PSM asal Portugal, menilai, kualitas Kuala Lumpur dan Tampines lebih baik daripada timnya. Hal itu melihat kondisi Tavares yang baru sebulan menangani PSM dan tengah dalam proses meramu tim dengan kedatangan sejumlah pemain baru.

Sementara itu, Kuala Lumpur dan Tampines masih ada pelatih yang sama seperti musim lalu. Bojan Hodak masih memimpin Kuala Lumpur setelah mempersembahkan gelar Piala Liga Malaysia 2021. Adapun Tampines bersama Gavin Lee yang telah memegang tim itu sejak 2019.

”Bermain di Piala AFC, kami tidak hanya membawa nama klub, tetapi juga Indonesia. Penting bagi kami untuk meraih hasil baik demi membantu perbaikan peringkat (koefisien) Indonesia,” kata Tavares.

Back to top button