Hangout

Bali, NTT dan Sulawesi Selatan jadi Daerah dengan Kasus Rabies Tertinggi

Kasus Rabies di Indonesia masih tinggi, terlihat dari 26 provinsi masih endemis dan hanya 11 provinsi yang terbebas dari Rabies. Tiga daerah dengan kasus rabies tertinggi yakni  Bali, NTT dan Sulawesi Selatan.

Dua kabupaten di Provinsi NTT yakni Sikka dan Timor Tengah Selatan menyatakan Rabies sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Penetapan ini menyusul adanya anak yang meninggal akibat Rabies.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, dr.Imran Pambudi, M.P.H.M, rencana pemerintah dalam melawan Rabies dengan mempersiapkan one health eliminasi Rabies nasional.

“Adapun roadmap one health eliminasi Rabies nasional adalah dengan Indonesia bebas Rabies pada tahun 2030. Secara bertahap mengurangi dan akhirnya memberantas Rabies pada manusia di Indonesia melalui vaksinasi anjing massal secara terus menerus, kemudian targetnya mengeliminasi Rabies ada tahun 2030,” ujar dr.Imran Pambudi, M.P.H.M. selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan saat temu media virtual, Jakarta, baru-baru ini.

Kemudian, masyarakat diminta untuk tidak menyepelekan ketika anjing liar maupun anjing peliharaan menggigit diri mereka.

Selain itu pemerintah juga telah mengupayakan bantuan penanganan guna menghadapi virus Rabies ini seperti tersedianya vaksinasi Rabies yang dapat diakses masyarakat di fasilitas kesehatan terdekat.

Saat ini, upaya penanganan KLB Rabies telah dilakukan. Pemerintah pusat dan daerah saling bersinergi untuk dapat mengontrol penularan rabies terutama di wilayah endemis.

Salah satunya melalui intervensi vaksinasi yang dilakukan secara terus menerus. Pada 2023, sebanyak 241.700 vial vaksin dan 1.650 vial serum untuk manusia telah disiapkan pemerintah.

Hingga saat ini, ada 227.000 vaksin dan 1.550 vial serum sudah didistribusikan ke wilayah endemis Rabies.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button