Kanal

Australia Ikut Cawe-cawe di Ukraina, Siap Kirim Si Gaek F/A-18 Hornet

Australia sejak awal invasi Rusia ke Ukraina lebih banyak diam. Kini, Negeri Kanguru itu mulai ikut cawe-cawe membantu Ukraina dengan mengirim jet tempur legendaris F/A-18 Hornet. Bagaimana spesifikasi jet tempur gaek ini, masih bisa unjuk gigi?

The Australian Financial Review, mengungkapkan rencana pemerintah Australia untuk mengirimkan 41 jet tempur F/A-18 Hornet ke Kiev jika mendapat izin AS. Media itu, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut, melaporkan pada Selasa (6/6/2023) bahwa AS—yang baru-baru ini memberikan izin kepada sekutu Barat lainnya untuk memasok Ukraina dengan jet tempur canggih, termasuk F-16 buatan AS—cenderung mendukung gagasan untuk memberi Ukraina F/A-18.

Pakar militer Australia Robert Potter mengkonfirmasi pembicaraan tersebut tetapi menekankan bahwa para pihak belum mencapai kesepakatan yang konkret. Sebab menurut Australia, persetujuan Washington diperlukan karena memiliki kekayaan intelektual pada jet yang telah dipensiunkan oleh RAAF dan yang digantikan oleh jet tempur siluman F-35, di mana Canberra memesan 72 unit.

Jet tempur yang akan dikirim Australia ini merupakan pesawat tua yang sudah seharusnya pensiun. Hornet Angkatan Udara Australia saat ini dijadwalkan untuk dihapuskan atau dijual ke perusahaan swasta untuk pelatihan pilot, karena mereka akan digantikan oleh 72 jet tempur F-35 generasi kelima.

Sebagian besar pesawat akan membutuhkan sedikit pekerjaan untuk dibawa ke kondisi terbang, sementara yang lain dapat dikanibal untuk dijadikan onderdil bagi pesawat lainnya.

Sebenarnya Australia pernah mengirikan bantuan alat utama sistem pertahanan (alutista) untuk membantu pasukan Ukraina melawan Rusia. Negeri kanguru ini juga pernah mengirim drone dan rudal.

Ukraina sebelumnya telah mengajukan permintaan negosiasi trilateral antara Kiev, Washington, dan Helsinki untuk membahas transfer jet tempur F/A-18 Hornet dari Finlandia, menurut sumber yang dikutip oleh Helsingin Sanomat pada 23 Maret. Kabar Finlandia bakan menyediakan Ukraina dengan jet tempur F/A-18 Hornet yang dinonaktifkan muncul setelah kunjungan Perdana Menteri Sanna Marin ke Kyiv pada 10 Maret. Selama kunjungannya, Marin mengatakan Finlandia akan mempertimbangkan gagasan tersebut.

Menteri Pertahanan Finlandia Antti Kaikkonen mengatakan ini bukan waktu yang tepat untuk diskusi tentang kemungkinan pemindahan pesawat ke Ukraina. , menambahkan bahwa tanggapan Finlandia telah disampaikan ke Kiev pekan lalu. Angkatan Bersenjata Finlandia masih akan menggunakan Hornet ini selama beberapa tahun ke depan, setelah masa kerja mereka sekitar tiga dekade akan berakhir. Gudang senjata Hornet Finlandia akan dinonaktifkan antara tahun 2025 dan 2031.

Bagaimana spesifikasi jet tempur ini?

Hornet yang melakukan penerbangan pertama pada 18 November 1978 itu memiliki lebar sayap 37 kaki 5 inci (lebih dari 11 meter), panjang 56 kaki (17 meter), tinggi 15 kaki 3,5 inci (kurang dari 5 meter). Jet tempur ini mampu digeber 1.360 mph lebih, dengan ketinggian 50.000 kaki. Dayanya berasal dari dua mesin turbofan low-bypass GE F404-GE-400 berdaya dorong 16.000 pon. Persawat ini bisa membawa Satu kru (F/A-18A/C) dan dua awak (F/A-18B/D).

Jet tempur ini memiliki persenjataan satu meriam enam laras M61A1 Vulcan 20 mm dengan 570 peluru, ditambah persenjataan seberat 17.000 pound, termasuk bom, roket, misil, dan tank drop di sembilan titik eksternal.

Australia memiliki beberapa lusin jet tempur F/A-18A/B yang tidak digunakan selama beberapa tahun dan disimpan. Publikasi Drive berulang kali menulis bahwa mentransfer jet tempur ini ke Ukraina adalah keputusan yang paling logis. Meski hanya buangan, namun tampaknya bantuan ini akan sangat berarti bagi Ukraina. Puluhan pensiunan F/A-18 tersebut saat ini berada di pangkalan Williamtown Angkatan Udara Australia (RAAF) di luar Newcastle.

Mengutip Financial Review, para ahli mengatakan ada beberapa alasan mengapa Australian Hornets akan membantu membuat perbedaan pada serangan Ukraina. Pertama, Hornet akan memainkan peran penting dalam membela warga sipil Ukraina. Sistem pertahanan udara Barat seperti rudal Patriot melakukan pekerjaan yang efektif menghentikan pengeboman malam terburuk Rusia di kota-kota besar, tetapi masih ada celah, dengan lebih sedikit area yang tidak memiliki sistem tersebut.

Hornet yang berterbangan dapat digunakan untuk mencegat dan menembak jatuh rudal musuh. Dengan mesin kembar mereka, Hornet memiliki peluang bertahan hidup yang jauh lebih besar. Seorang pilot dapat mendarat dengan satu mesin. Hornet lebih cocok daripada jet generasi keempat lainnya untuk lapangan udara Ukraina yang lebih kasar.

Hornet cocok untuk menjalani tugas untuk tugas kapal induk dan merupakan pesawat taktis pertama yang dirancang untuk melakukan misi udara ke udara dan udara ke darat. Marinir AS memesannya sebagai pesawat tempur F-18 dan Angkatan Laut sebagai pesawat serang A-18. F/A-18 Hornet juga merupakan pesawat pertama yang memiliki sayap serat karbon dan jet tempur taktis pertama yang menggunakan kontrol penerbangan fly-by-wire digital.

Varian termasuk pesawat dua tempat duduk, pesawat tempur yang lebih baik, pesawat pengintai dan pesawat tempur serang malam. Hornet mulai bertugas aktif pada Januari 1983. Pada tahun 1986, Hornet di Laut Koral USS menerbangkan misi tempur pertama mereka. Selama Perang Teluk Persia 1991, saat melakukan misi udara-ke-darat, Hornet beralih ke mode tempur dan menghancurkan dua MiG-21 Irak dalam pertempuran udara-ke-udara. Kemudian pesawat ini beralih kembali ke mode serangan dan berhasil menyelesaikan serangan udara-ke-udara mereka.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button