News

Jenderal Dudung: Tangkap Kopda M dalam Waktu Sesingkat-singkatnya

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman meminta jajaran untuk terus mengejar Kopda M, pelaku pembunuhan berencana terhadap istri, Rina Wulandari, yang mengalami luka tembak. Anggota Yonarhanud 15 tersebut melarikan diri dan sekarang ini diburu oleh tim gabungan yang terdiri atas 50 anggota Polrestabes Semarang dan 24 anggota Kodam IV/ Diponegoro.

Kopda M diduga menjadi otak percobaan pembunuhan terhadap istri. Tim gabungan sudah berhasil menangkap empat orang eksekutor di lapangan atau pembunuh bayaran dan seorang lagi yang menyediakan senjata api dalam pengusutan kasus penembakan istri anggota TNI ini.

“Sudah saya perintahkan kejar dalam waktu yang sesingkat-singkatnya agar segera tertangkap,” kata Dudung, dalam konferensi pers di Mapolda Jateng, Semarang, Senin (25/7/2022).

Dia mengapresiasi kinerja kepolisian dalam hal ini, Polrestabes Semarang yang berhasil mengungkap perkara tersebut berkoordinasi dengan Dandim 0744 Semarang. Secara khusus Dudung memberi penghargaan kepada Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dan Komandan Kodim (Dandim) 0733 Kota Semarang Letkol Honi Havana.

KSAD mengungkapkan, TNI AD juga mengerahkan Danpuspom untuk melacak keberadaan Kopda M. Sebab terbuka kemungkinan yang bersangkutan sudah tidak lagi di Pulau Jawa.

“Ini saya ajak Danpuspom AD kalau ada kemungkinan yang bersangkutan tidak ada di Jawa lagi,” katanya.

Rina Wulandari (34), ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya, Jalan Cemara III, Banyumanik, Kota Semarang, pada Senin (18/7/2022) yang lalu. Rina mengalami luka tembak pada bagian perut.

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad, empat tersangka eksekutor lapangan menerima honor Rp120 juta dari Kopda M yang diserahkan ketika istri sedang di rumah sakit. Sedangkan senjata rakitan dibeli dari tersangka DS Rp3 juta lengkap dengan empat peluru.

“Para pelaku diberi Rp120 juta, dibagi empat orang,” kata Kapolda Jateng.

Jenderal Dudung, bersama sejumlah pejabat utama TNI AD dan Kodam IV/Diponegoro menyempatkan diri untuk menjenguk Rina yang menjalani perawatan dan operasi pengangkatan peluru di Rumah Sakit Hermina, Banyumanik, Semarang. “Saya sangat prihatin dan berharap ibu Rina Wulandari bisa segera pulih dan beraktivitas seperti sedia kala,” kata Dudung.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button