Saturday, 29 June 2024

Arti Tanggal Lahir Menurut Islam dan Hubungannya dengan Karakter Seseorang

Arti Tanggal Lahir Menurut Islam dan Hubungannya dengan Karakter Seseorang


Arti tanggal lahir menurut Islam menjadi sesuatu yang menarik untuk dibahas, karena beberapa orang meyakini bahwa tanggal lahir bisa menentukan karakter dan sifat seseorang.

Bicara soal tanggal, sebenarnya semua hari adalah baik dalam Islam, selama tidak ada larangan syariat di dalamnya. Tanggal tidak berkaitan dengan sifat atau karakter seseorang. Sebab, karakter pada dasarnya terbentuk dari dalam diri.

Mengutip buku ‘Desain Pendidikan Karakter‘ karangan Dr Zubaedi, M.Ag, M.Pd, pembentukan karakter bisa dipengaruhi oleh faktor genetik, pola asuh, lingkungan, dan kebiasaan seseorang. Lantas, bagaimana kaitan tanggal lahir dan karakter dalam Islam?

Kaitan Tanggal Lahir dengan Karakter Seseorang

Karakter erat kaitannya dengan akhlak dan perilaku seseorang. Ajaran Islam telah menghiasi seluruh dimensi kehidupan manusia dengan akhlak, baik secara praktik maupun teori.

Ini menyangkut urusan ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Materi tentangnya telah disebutkan dalam Alquran dan hadits yang bisa dijadikan pedoman bagi umat manusia.

Allah SWT berfirman dalam Alquran surat An-Nahl ayat 89:

post-cover

“(Ingatlah) hari (ketika) Kami menghadirkan seorang saksi (rasul) kepada setiap umat dari (kalangan) mereka sendiri dan Kami mendatangkan engkau (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Kami turunkan Kitab (Alquran) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu sebagai petunjuk, rahmat, dan kabar gembira bagi orang-orang Muslim.”

Karena itu, pendidikan akhlak hendaknya tetap berpedoman pada Alquran dan Hadits. Sebab, kedua sumber hukum itu telah disusun sedemikian rupa untuk dijadikan petunjuk bagi umat manusia.

Menurut Prof Dr Ahmad Amin dalam buku ‘Etika (Ilmu Akhlak)’, ada beberapa perkara yang menguatkan pendidikan akhlak seseorang, yaitu:

– Meluaskan lingkungan pikiran. Sebab, pikiran yang sempit merupakan sumber beberapa keburukan dan akal yang kacau balau tidak dapat membuahkan akhlak yang tinggi.

– Berkawan dengan orang yang terpilih. Hal ini dikarenakan manusia itu cenderung mencontoh lingkungan sekitarnya.
   
– Membaca dan menyelidiki perjalanan para tokoh yang berpikiran luar biasa.
   
– Memberi dorongan dan mewajibkan dirinya melakukan perbuatan baik kepada masyarakat umum.
   
– Berusaha melakukan kebiasaan dengan perbuatan yang baik.

Soal arti tanggal lahir menurut Islam, sejatinya tidak ada nash khusus yang membahasnya. Dalam Islam, semua tanggal adalah sama baiknya. Sehingga, tidak diperkenankan bagi seseorang untuk melabeli sial atau beruntung pada tanggal tersebut.

Bahkan, dijelaskan dalam buku ‘Fiqh Kontemporer‘ karya Dr. H. Sudirman, S.Ag, M.Ag, umat Muslim dilarang menghukumi tanggal atau hari sial, sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah Muhammad SAW.

Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa menganggap suatu hari sebagai tanggal sial adalah bentuk kesyirikan. Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitab ‘Al-Fatawa al-Haditsiyyah’ berkata:

“Barang siapa bertanya tentang hari sial dan sebagainya untuk diikuti bukan untuk ditinggalkan dan memilih apa yang harus dikerjakan serta mengetahui keburukannya, semua itu merupakan perilaku orang Yahudi dan bukan petunjuk orang Islam yang bertawakal kepada Sang Maha Penciptanya, tidak berdasarkan hitung-hitungan dan terhadap Tuhannya selalu bertawakal. Dan apa yang dikutip tentang hari-hari nestapa dari sahabat Ali. Adalah batil dan dusta serta tidak ada dasarnya sama sekali, maka berhati-hatilah dari semua itu.”

Dari penjelasan di atas, maka sudah jelas bahwa tanggal lahir tidak ada kaitannya dengan karakter dan sifat seseorang. Karena sejatinya, karakter dibentuk dari lingkungan dan pola asuh sekitar.

Tidak ditemukannya nash shahih yang membahas tentang tanggal lahir juga menjadi alasan utama mengapa tanggal lahir tidak bisa dijadikan patokan dalam menentukan sifat seseorang. Karena semua hari dan tanggal adalah baik dalam Islam.