News

Arab Saudi Kecam Pejabat India yang Hina Nabi Muhammad Berhubungan dengan Anak 9 Tahun

Pemerintah Arab Saudi mengecam keras pernyataan yang dibuat pejabat India, Nupur Sharma, yang menghina bahwa Nabi Muhammad SAW telah menikah dan berhubungan badan dengan anak sembilan tahun. Saudi juga menyatakan menghargai upaya partai berkuasa, Partai Bharatiya Janata, yang telah men-skors Sharma dari jabatannya sebagai juru bicara partai berkuasa itu.

Komentar Sharma yang menghina dan merendahkan Nabi itu juga memicu kemarahan dari beberapa negara Muslim lainnya, termasuk Qatar dan Kuwait. Sepencarian Jernih, belum ada pernyataan keberatan dari pemerintah Indonesia, negeri berpenduduk Muslim terbanyak di dunia, atas insiden tersebut. Insiden Sharma itu hanya menambah bukti kebencian Partai BJP yang berkuasa terhadap Islam dan kaum Muslim.

Tidak hanya diskors, Nupur Sharma dari BJP juga menghadapi tiga pelaporan kepada polisi (First Information Report/FIR). Pekan lalu, dalam acara debat di Times Now, Nupur Sharma, juru bicara Partai BJP mengeluarkan komentar yang bertendensi kuat menghina Al-Quran dan Nabi Muhammad SAW.

Sebagaimana laporan yang dibuat Assduddin Owaisi, pimpinan All India Majlis-e-Ittehadul Muslimeen (AIMIM), dikatakan bahwa Nupur Sharma “…secara khusus menggunakan kata-kata kasar terhadap Nabi Muhammad, menghina dan melecehkan Nabi serta menyakiti perasaan setiap Muslim.”

Owaisi secara detil menegaskan bahwa Sharma mengatakan,”…Nabi Muhammad menikahi seorang anak berusia enam tahun dan berhubungan seks dengannya pada usia sembilan tahun.” Dengan pernytaan itu, kata Owaisi, Sharma “..tidak hanya menyakiti perasaan umat Islam, tetapi juga menciptakan permusuhan di antara mereka. Nupur Sharma mengucapkan kata-kata dengki terhadap Nabi Muhammad SAW,” dan “…lebih jauh, dia menargetkan keyakinan dan prinsip Islam dengan tujuan menciptakan ketidakharmonisan, perasaan permusuhan, kebencian, niat buruk antara Muslim dan non-Muslim.”

Laporan polisi ketiga terhadap Sharma itu didaftarkan di Kepolisian Hyderabad di bawah Cyber ​​Crime PS, terdaftar di bawah bagian 153 (A), 504, 505(2) dan 506 KUHP India (IPC) berdasarkan pengaduan dari satu P Ravinder, yang merupakan inspektur senior (SI) di Cyber ​​Crime PS tanggal 30 Mei 2022.

Sebagaimana diketahui, selama kepemimpinan Partai BJP di India, kaum Muslim senantiasa mengalami tekanan, diskriminasi, pelecehan, bahkan sampai pada penyerangan. Sejauh ini dunia belum melihat upaya nyata dari pemerintah India—negara yang mendaku paling demokratif di Asia—untuk menumpas perilaku sebagian warganya yang tergolong ‘biadab’ untuk perilaku abad 21 itu.

Komentar Sharma memicu kekecewaan luhan dari beberapa negara Muslim, termasuk Arab Saudi, Qatar, Pakistan dan Kuwait. Arab Saudi dan Pakistan mengutuk pernyataan itu. Pakistan mengatakan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera memberi perhatian kepada situasi Islamofobia yang menyedihkan di India,”kata pernyataan pemerintah Pakistan.

Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah memanggil duta besar India atas komentar tersebut. Negara Kuwait juga memanggil duta besar India dan mengatakan telah menyerahkan duta besar nota protes di mana Kuwait menolak dan mencela pernyataan yang dibuat oleh pejabat BJP itu. [Arab News/ Opindia.com]

Back to top button