Market

Abaikan Produk INKA, Ternyata PT KAI Pesan 54 Lokomotif dari AS


PT Kereta Api Indonesia (Persero) memesan 54 lokomotif kepada Progress Rail, anak perusahaan Caterpillar yang berasal dari AS untuk melanjutkan program pembelian 91 lokomotif sejak tahun 2011.

Penandatanganan Kontrak Kerja Sama pengadaan 54 lokomotif dini dilakukan pada Kamis (14/2/2024) yang dilakukan oleh Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa dan Area Sales Director Asia Pacific and South East Asia Progress Rail Matthew Dunwoodie dan disaksikan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal, Commercial Attaché Kedutaan Besar Amerika Serikat Melissa A. Marszalek, serta Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.

Pembelian ini masuk dalam strategis KAI dalam rencana pengembangan angkutan barang di Sumatera Selatan. “Penandatanganan kontrak ini untuk  menyediakan transportasi kereta api untuk masyarakat melalui layanan KAI,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam keterangannya tanpa menyebutkan kebutuhan anggarannya, dikutip Minggu (18/2/2024).

Padahal sebelumnya PT KAI Commuter Indonesia (KCI) setelah dikritik publik dengan impor tiga trainset dari China, akhirnya pengadaan 35 rangkaian sisanya akan menggunakan produk BUMN yakni PT Industri Kereta Api (INKA). 

Alasannya karena anggaran PT KCI tersebut sebagian dari skema Penyertaan Modal Negara (PMN) antara Rp5-5,5 triliun. Prosesnya pun ada sesi presentasi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR. Namun belum diketahui apakah PT KAI sudah DPR dengan komisi tersebut untuk rencana impor 54 trainset dari AS ini. 

Didiek berdalih 54 lokomotif tersebut dilengkapi dengan teknologi terbaru dan fitur-fitur yang ramah lingkungan. Sehingga mampu untuk mencapai standar yang tinggi dalam mendukung penerapan energi bersih.

Lokomotif yang akan didatangkan tersebut berjenis GT38AC atau yang dikenal di Indonesia sebagai CC 205. Kekuatan untuk menarik kereta atau gerbong yang besar dari jenis lokomotif tetapi cukup hemat energi dan emisi karbon yang dikeluarkan ramah lingkungan.

Lokomotif jenis ini dirancang khusus untuk lingkungan Asia Tenggara dan telah terbukti beroperasi menggunakan bahan bakar biodiesel (B35) yang ramah lingkungan. Fitur-fitur lokomotif ini di antaranya memiliki mesin 710 delapan silinder, motor traksi AC yang kuat dan tahan lama, serta rancangan kabin dan bodi lokomotif yang mendukung visibilitas masinis.

“Ke-54 lokomotif tersebut akan datang secara bertahap mulai April 2025 hingga April 2026. Pengadaan lokomotif tersebut akan mendukung target 85 juta ton angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan di tahun 2026, yang pada 2023 telah tercapai sebanyak 51 juta ton,” jelasnya.

Pembelian lokomotif ini, kata Didiek, juga dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan energi domestik dan memenuhi permintaan energi di dunia internasional yang terus meningkat.

“KAI terus membangun kolaborasi dengan perusahaan di dalam ataupun luar negeri sebagai komitmen Perusahaan untuk mengurangi emisi karbon, mitigasi polusi, serta tujuan untuk merawat warisan alam Indonesia bagi generasi mendatang,” katan Didiek menjelaskan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button