Friday, 11 July 2025

Apa Itu Triple Crown, Prestasi yang Sulit Digapai Olahraga Berkuda

Apa Itu Triple Crown, Prestasi yang Sulit Digapai Olahraga Berkuda

Triple crown dalam istilah pacuan kuda merupakan tiga balapan besar dalam satu musim, yang harus dimenangkan oleh seekor kuda pacu berusia tiga tahun.

Dengan rentang usia tersebut, kuda hanya mempunyai satu peluang seumur hidup untuk bisa memperoleh gelar triple crown.

Tantangan yang harus dihadapi untuk meraih triple crown di Indonesia adalah harus menaklukkan arena pacu yang mempunyai jarak lintasan panjang serta persaingan kompetitif.

“Dari situ kita lihat, begitu sulit meraih triple crown Indonesia. Realistis saja karena kuda-kuda di sini belum kuat,” ujar Ketua Komisi Pacu PP Pordasi Munawir dalam keterangan resmi Kamis.

Munawir menjelaskan bahwa triple crown menuntut daya tahan luar biasa dari kuda agar bisa tampil konsisten.

Selain itu juga diperlukan berbagai faktor yakni strategi cermat dan kesiapan menghadapi tantangan cuaca, cedera, bahkan fluktuasi psikologis seekor kuda.

Munawir mengatakan bahwa triple crown Indonesia dirancang menyesuaikan karakter dan daya tahan kuda lokal. Derbi tidak dibuat 2.400 meter seperti luar negeri agar tidak membebani atau mencederai kuda.

Sepanjang sejarah pacuan kuda Indonesia hanya tercatat dua kuda pacu yang meraih gelar triple crown yakni kuda Manik Trisula pada 2002 dan kuda Djohar Manik pada 2014. Dan sejak itu, satu dekade lebih, mahkota itu hanya indah dikenang, namun sulit diulang.

Dalam kurun waktu dua dekade ke belakang, hanya tujuh kuda yang nyaris mendapatkan gelar triple crown namun gagal untuk tampil konsisten di tiga seri berturut-turut.

Ada empat kuda yang gagal di seri terakhir seperti King Master (2006), King Runny Star (2015), Nara Asmara (2016), dan Queen Thalassa (2019).

Lalu terdapat kuda yang menang di dua seri terakhir tapi gagal di seri perdana seperti Pesona Nagari (2008) dan Bintang Maja (2023). Sementara Lady Aria (2018) memenangkan leg pertama dan Derby, tapi hanya mampu finis kedua di leg kedua.

Di tahun ini, kuda King Argentine diambang meraih gelar triple crown setelah menyapu bersih dua kemenangan pada ajang IHR–Triple Crown Serie 1 dan IHR–Triple Crown Serie 2.

Jika King Argentine mampu menjadi yang tercepat pada IHR-Indonesia Derby pada 27 Juli, maka ini akan menjadi sejarah dengan menjadi kuda ketiga peraih gelar triple crown.

Ivan Setyadhi