News

Anies: Bangun Infrastruktur dengan Gagasan

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyerukan pembangunan infrastruktur. Pembangunan ini mengandalkan narasi gagasan hingga menjadi karya.
“Membangun infrastruktur dengan gagasan dan memiliki tujuan sosial di balik infrastruktur. Maka, di Jakarta ada gagasan sosiologis dalam membangun infrastruktur,” kata Anies saat menyampaikan ceramah usai salat Tarawih di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (7/4/2022).
Dia menjelaskan, infrastruktur  membutuhkan gagasan, narasi, dan karya. Sebab, ujar Anies, apabila hanya karya semata maka tidak bisa menjelaskan infrastruktur yang sedang dibangun.
Lebih lanjut, Anies mengatakan, prinsip dalam membangun infrastruktur, khususnya terkait transportasi pada sebuah kota mesti berdasarkan gagasan sosiologis yang diawali dengan pejalan kaki.  Pasalnya, menurut Anies, pembangunan yang memprioritaskan trotoar akanmenciptakan kesetaraan di tengah masyarakat.
“Beberapa dekade dahulu, pembangunan transportasi itu harus beroda, namun sebetulnya semua orang memiliki alat transportasi yaitu kaki. Maka, trotoar harus memfasilitasi pejalan kaki. Jangan mengulangi kesalahan Jakarta,” jelasnya.
Integrasi JakLingko
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut melakukan terobosan dengan mengintegrasikan seluruh rute transportasi umum dengan mengutamakan kenyamanan bagi masyarakat.
“Tantangan perkotaan seperti Jakarta karena pergerakan penduduknya yang tinggi. Penduduk Jakarta ada 11 juta orang, tapi kendaraan bermotornya ada 16 juta. Maka kemacetan akan disaksikan di Jakarta,” ungkap Anies.
Kemudian, Anies menjelaskan langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah pertama dengan mengurangi kendaraan pribadi dan menambah kendaraan umum.
“Kami membangun JakLingko. Seluruh transportasi umum akan jadi satu kesatuan. Maka lebih dari 27 operator transportasi kita kumpulkan dan jadi rapat paling panas karena merasakan tekanan untuk menciptakan kendaraan umum yang terjangkau harganya, terjangkau jaraknya dan nyaman,” jelasnya.
Setiap operator transportasi yang bekerja sama dengan Pemprov DKI, kata dia, kini dibeli jasanya per kilometer. Sementara, penumpang hanya cukup membayar Rp5ribu dengan durasi 3 jam dan bebas berganti moda transportasi.
“Semua rute dibayar sama. Makanya kita sudah tidak ketemu metromini yang wajahnya uzur. Mereka hilang karena pemiliknya bisa mendapatkan kredit kendaraan baru karena ada kontrak dengan pemerintah,” imbuh Anies.
“Ganti tanpa sakit hati. Tidak ada yang digusur, tidak ada drama. Semua selesai tanpa drama, sisanya akan disubsidi pemerintah,” sahutnya. [yud]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button