Market

Angkut Bank Mayora, BNI Setor Rp3,5 Triliun ke Dompet Jogi Hendra Atmadja

PT Bank Negara Indonesia (Persero/BNI) Tbk telah menyelesaikan akuisisi atas bank milik konglomerat Jogi Hendra Atmadja, PT Bank Mayora.

Rencananya, bank ini dipoles BNI menjadi bank digital. Adapun penyelesaian akuisisi dilakukan melalui penyetoran dana atas saham baru yang diterbitkan oleh Bank Mayora dan pembelian saham lama milik International Finance Corporation (IFC).

Mungkin anda suka

Transaksi akta jual beli dengan IFC dilakukan pada 18 Mei 2022 di hadapan Jose Dima Satria SH selaku Notaris. Akta pengambilalihan saham dengan Bank Mayora juga dilakukan pada tanggal yang saham di hadapan notaris yang sama.

Dengan dilaksanakannya pengambilalihan Bank Mayora, BNI tercatat memegang 1.198.229.838 saham Bank Mayora atau mewakili 63,92 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh.

Setelah transaksi tersebut, kepemilikan saham Mayora Inti Utama tersisa menjadi 36,08 persen. Dengan begitu, BNI sah menjadi pemegang saham pengendali Bank Mayora.

Sekretaris Perusahaan BNI, Mucharom mengatakan, akuisisi itu efektif setelah penandatangan akta jual beli dan akad pengambilalihan, mendapat keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) tertanggal 18 Mei 2022, mendapat Surat Menhuham Non AHU-AH 01.03-0238599 pada tanggal 18 Mei perihal penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar Bank Mayora, serta Surat Menkumham perihal penerimaan pemberitahuan perubahan data perseroan Bank Mayora.

“Pengambilalihan Bank Mayora oleh Perseroan akan memberikan dampak positif terhadap kinerja Perseroan dan mendukung transformasi Perseroan menjadi penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital,” kata Mucharom dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Sabtu (21/5/2022).

Dalam materi paparan kinerja BNI kuartal I 2022, nilai transaksi akuisisi Bank Mayora disebutkan mencapai Rp3,5 triliun. Transaksi dilakukan dengan pre money price to book value (PBV) multiple 2x. Setelah penempatan dana maka PBV multiple menjadi 1,3x.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button