Saturday, 29 June 2024

Angka Pernikahan Menurun, Kepala BKKBN: Terjadi Perubahan Persepsi Tentang Pernikahan

Angka Pernikahan Menurun, Kepala BKKBN: Terjadi Perubahan Persepsi Tentang Pernikahan


Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dokter Hasto bicara terkait angka pernikahan yang menurun dari tahun ke tahun. Ia menyebut terjadi perubahan persepsi tentang pernikahan.

“Dulu pernikahan setahun 2 juta lebih, sekarang meskipun jumlah usia nikahnya masih cukup besar, tapi hanya sekitar 1,5 sampai 1,7 juta,” kata dokter Hasto di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (27/06/2024).

Dokter Hasto mengatakan bahwa tujuan pernikahan di Indonesia, mayoritas untuk prokreasi atau untuk mendapatkan keturunan. Ada juga yang rekreasi, supaya hubungan suami-istri sah.

Menurutnya, terjadi perubahan persepsi tentang pernikahan saat ini, di mana pernikahan dianggap sebagai tradisi atau budaya yang tidak mesti perlu dilakukan. 

“Di Jawa Tengah sendiri, Angka Kelahiran Total senilai 2,04. Secara nasional saya memiliki tanggung jawab agar penduduk tumbuh seimbang. Saya berharap adik-adik perempuan nanti punya anak rata-rata 1 perempuan. Kalau di desa ada 1000 perempuan maka harus ada 1000 bayi perempuan lahir,” ujar dokter Hasto.

Ia juga menghimbau remaja agar tidak menikah terlalu muda untuk menghindari berbagai potensi masalah yang dapat terjadi pada kehamilan usia dini. 

“Siap nikah itu memiliki makna yang dalam, artinya menyiapkan kehamilan,” ucapnya.