Market

Analis Sarankan Realisasi Untung Saham GOTO Sepekan setelah IPO

Kenaikan harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk diproyeksikan mencapai 50% setelah melantai di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Analis menyarankan, para pemodal membelinya di pasar perdana dan merealisasikan keuntungan di saham berkode GOTO ini pada pekan pertama pasca-IPO.

Masa penawaran umum saham GOTO berlangsung selama 1-7 April 2022. Adapun jadwal pencatatan di Papan Utama BEI pada 11 April 2022. Proses IPO GOTO mendapat kepastian setelah emiten teknologi ini mendapat persetujuan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melaksanakan hajatan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) di BEI.

Yuganur Wijanarko, analis senior KGI Sekuritas Indonesia memperkirakan nasib saham GoTo akan berbeda dengan saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pasca-IPO yang terjun bebas hingga 70%-an.

“Yang saya tahu, GoTo sudah mencatatkan keuntungan untuk bisnis makanannya, GoFood. Meskipun, secara umum operasionalnya memang masih rugi hingga 2024. Tapi, ada lini bisnis yang untung,” katanya kepada Inilah.com di Jakarta, Jumat (1/4/2022).

Nasib GOTO Berbeda dengan BUKA

Kondisi tersebut, Yuganur menegaskan, berbeda dengan semua lini bisnis BUKA yang saat IPO berada dalam posisi rugi.

“Tapi, BUKA pun pada awalnya kan naik terlebih dahulu. Jika harga sahamnya naik dua kali lipat dari harga IPO, terus tidak melepasnya ya salahnya siapa hah,” timpal Yuganur.

Lini bisnis GoFood memang menguntungkan sehingga Shopee pun turut membuka lini bisnis serupa dengan Shopee Food-nya.

“Saya rekomendasikan buy untuk IPO GOTO ini di pasar perdana. Saya yakin akan oversubscribe,” ungkap dia.

Namun demikian, Yuganur menyarankan jika mengalami momentum kenaikan di pekan pertama, sebaiknya para pemodal melakukan aksi jual terlebih dahulu.

“Enggak tahu nasibnya apakah akan seperti BUKA atau tidak, tapi kalau sudah naik dalam sepekan ya lepas saja. Naiknya, bisa sampai 50% dari harga IPO,” papar Yuganur.

Dia menegaskan, perusahaan rugi melakukan IPO seperti GOTO, tidak ada jaminan sahamnya bisa turun.

“Ada beberapa perusahaan rugi IPO, seperti perusahaan yang di dalamnya ada kepemilikan Wulan Guritno, PT Lima Dua Lima Tiga Tbk atau LUCY, yang awalnya naik ke 110-112 tapi turun lagi dua pekan setelah IPO. Tapi, sekarag, saham LUCY udah naik lagi,” ucapnya.

GoTo pun, kata dia, secara fundamental sebenarnya hanya mencatatkan kerugian hingga 2024. “Dari sekarang (2022) tinggal 2 tahun lagi, investor tahan saja dua tahun setelah itu untung. Ya sudah. Ini berbeda dengan BUKA yang saya tidak melihat kapan dia akan untungnya,” imbuh Yuganur.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button