Hangout

Anak jadi Korban Keracunan ‘Chiki Ngebul’, Kemenkes Imbau Orang Tua Cermat Pilih Makanan Anak

Melihat banyaknya anak-anak yang mengalami keracunan ‘Chiki Ngebul’, Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI dengan tegas mengimbau kepada orang tua agar lebih cermat dan hati-hati dalam memilih makanan untuk anak-anak.

“Himbauan tentunya agar ortu (orang tua) lebih cermat dan bijaksana memilih makanan untuk anak terutama makanan sehat dan bergizi,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi kepada Inilah.com, Jakarta, Sabtu (07/01/2023).

Masih menurut Nadia, langkah tersebut sangat penting agar anak-anak tidak mengalami stunting hanya karena jajan sembarangan.

“Jangan sampai anak menjadi stunting ke depan karena makan jajanan yang sembarangan,” tambahnya.

Dia memaparkan, jajanan yang sembarang tersebut tidak mengandung gizi yang seimbang sepeti yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.

Jajanan ‘Chiki Ngebul’ yang diolah dengan nitrogen cair kini marak ditemukan di berbagai tempat. Agar tidak mengalami keracunan, Nadia mengatakan pengolahan makanan yang aman tentunya harus terus diperhatikan karena memiliki standar yang khusus.

“Sebaiknyaa berhati-hati karena ini pengolahan makanannya perlu standar khusus,” ujarnya.

24 anak di Tasikmalaya keracunan ‘Chiki Ngebul’

Kasus keracunan ‘Chiki Ngebul’ kembali marak. Kali ini menimpa 24 anak di Tasikmalaya dan empat orang anak di Bekasi.

Data Dinas Kesehatan Jawa Barat mencatat ada 28 kasus keracunan dari konsumsi  ‘Chiki Ngebul’ tersebut. Bahkan ada anak dari Tasik dan juga Bekasi yang perlu menjalani operasi karena keracunan makanan tersebut.

“Anak di Tasik, satu perlu operasi di rumah sakit  dan juga (satu) yang di Bekasi. Keduanya sehat,” paparnya.

Karena adanya peningkatan kasus tersebut sejak November 2022, Kemenkes RI terus memonitor karena sudah terdapat surat kewaspadan.

“Sehubungan dengan surat dari Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan nomor SR.01 .07t’11.516712023 tanggal 4 Januari 2023 tentang Pelaporan Kasus Kedaruratan Medis dalam Penggunaan Nitrogen Cair pada Makanan maka kami sampaikan bahwasanya tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), hanya terjadi peningkatan kasus dalam penggunaan nitrogen cair yang bersifat lokal. Namun demikian jika terjadi kejadian serupa di tempat lain, tetap perlu melaporkan dan memantau serta berkoordinasi penanganannya di lapangan,” demikian bunyi surat dari Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Yuli Astuti Saripawan yang diterima Inilah.com.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button