Hangout

Alat Musik Betawi: Sejarah, Kegunaan, dan Cara Main

Betawi terkenal memiliki beragam budaya yang menarik, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, seni, pakaian, upacara, sampai alat musik Betawi. 

Sayang, penerus bangsa sekarang kurang perhatian dengan adat sehingga eksistensi budaya Betawi perlahan menghilang.

Padahal, musik tradisional dari Betawi memiliki irama dan ritme yang cukup nikmat di telinga. Sebagai penerus bangsa, setidaknya anda harus mengetahui beberapa alat musik betawi berikut ini:

Alat musik tradisional Betawi sering digunakan untuk menyemarakkan suasana acara sampai kegiatan agama. 

Sayang, peminat musik tradisional mulai menurun sehingga eksistensi alat musik tradisional ini mulai sulit ditemukan. Berikut adalah 10 alat musik Betawi yang masih eksis sampai sekarang:

1. Gambang

Penampilan Orkes Musik dengan Alat Musik Betawi Gambang - inilah.com
Foto: YouTube/Heru Suryanto

Gambang Kromong pertama kali dikenal sekitar tahun 1930-an di kalangan masyarakat Tionghoa Peranakan atau Cina Benteng.

Gambang berbentuk resonator gambang yang menyerupai bentuk perahu. Jumlah bilahnya ada 18 buah yang terbagi dalam dua oktaf. Nada rendah gambang adalah liuh (A) dan nada tertingginya adalah siang (C).

Cara memainkan galang dengan dipukup menggunakan dua buah kayu sepanjang 30-35 centimeter.

2. Marawis

Marawi adalah alat musik tradisional dari perpaduan budaya Betawi dengan Timur Tengah. Bentuk marawis menyerupai rebana, namun ada beberapa detail dan bentuk yang membuatnya berbeda.

Marawis memiliki tiga bagian nada yang berbeda:

  1. Zapin: Nada yang lebih dalam dan biasa digunakan untuk mengiringi lagu dengan irama gembira.
  2. Sarah: Memiliki irama dan nada yang menghentak seperti mengagetkan orang. Biasanya jenis ini sering digunakan untuk acara mengarak pengantin.
  3. Zahefah: Memiliki irama dan nada yang sama seperti Sarah. Namun, penggunaan Zahefah biasanya untuk mengiringi lagu di majlis.

3. Gender

Gender merupakan alat musik Betawi yang bentuknya hampir sama seperti kromong. Bedanya, Gender hanya memiliki 1 baris kotak yang menyimpan 10 sampai 14 buah bilah papan logam.

Alat musik ini memiliki fungsi yang cukup penting di dalam sebuah pertunjukan. Selain sebagai pendamping penyanyi, gender juga berfungsi sebagai pemimpin dan penyelaras sebuah lagu.

4. Gambang Kromong

Sama seperti Gambang, Kromong pertama kali dikenal sekitar tahun 1930-an di kalangan masyarakat Tionghoa Peranakan atau Cina Benteng.

Kromong memiliki bentuk yang sama seperti Bonang. Namun, Kromong memiliki 10 buah gong “pecon” yang terbuat dari bahan logam perunggu.

Alat musik Kromong terdiri dari 2 baris yang dimana setiap barisnya memiliki lima buah gong. Cara memainkan musik kromong juga sama seperti Gambang, yakni dipukul dengan tongkat kayu.

Di abad ke-20, alat musik Kromong mulai dimainkan bersama Gambang untuk memeriahkan acara tradisi Betawi.

5. Rebana

Grup Orkes Rebana Betawi - inilah.com
Foto: YouTube/Cinta Rebana

Penyebaran musik rebana pertama kali bermula di abad ke-12 oleh para pedagang Timur Tengah.

Memiliki ritme khas Timur Tengah dengan syair Islami pada liriknya, membuat musik ini mudah diterima oleh warga pribumi.

Musik rebana memiliki empat  jenis yang terdiri dari rebana ketimpring, rebana hadroh, rebana burdah, dan rebana maukhid. Namun, jenis rebana yang sering ditampilkan untuk acara kesenian rakyat Betawi hanyalah Rebana Biang.

Sedangkan sisanya, sering ditampilkan untuk acara-acara agamis, seperti khitanan, pernikahan, dan lain-lain.

6. Kecrek

Kecrek merupakan alat musik yang mengandalkan logam-logam tipis yang berjumlah 2 atau 4 buah untuk menghasilkan nada atau suara.

Biasanya, alat musik ini sering dimainkan orkes Betawi sebagai pemberi aba-aba dan mengiring pertunjukkan seni.

7. Gambus

Gambus merupakan alat musik petik yang berasal dari Timur Tengah. Bentuknya hampir mirip dengan mandolin, namun alat musik gambus biasanya menggunakan 3 senar sampai 12 senar.

Musik Gambus pertama kali dikenal di Betawi pada abad ke-7 sampai abad ke-15. Pada saat itu, banyak para pedagang dari Timur Tengah menjajakan rempah-rempah dan menyebarkan ilmu agama. Dari situ, mulai banyak masyarakat Indonesia, terutama Betawi mengenal alat musik gambus.

Salah satu tokoh legenda yang memperkenalkan musik gambus adalah Syech Albar, seorang Arab-Indonesia yang membentuk orkes gambus El-Surayya.

Musik gambus umumnya menggunakan lirik Bahasa Arab yang berisi doa atau shalawat. Meskipun begitu, irama musiknya sangat khas gaya Timur Tengah yang cukup bisa meramaikan suasana.

Sampai saat ini, masyarakat Betawi masih terus mengundang orkes gambus untuk memeriahkan acara khitanan maupun pesta pernikahan.

8. Tanjidor

Penampilan Orkes Tanjidor - inilah.com
YouTube Percira Rawabelong

Tanjidor adalah salah satu alat musik Betawi yang dimainkan dengan cara ditiup dan ditampilkan secara berkelompok.

Nama Tanjidor berasal dari kata “Tanji” yang berarti menabuh, dan “Dor” yang mempresentasikan suara dor,dor,dor.

Sejarah alat musik Tanjidor pertama kali dimainkan oleh para budak pada masa Belanda untuk menghibur para tuannya di acara pesta dan jamuan makan.

Pada tahun 1860, sistem perbudakan mulai dihapus. Setelah itu, para budak yang merdeka mulai berinisiatif membentuk sebuah perkumpulan musik yang bernama “Tanjidor”.

Musik Tanjidor memiliki beberapa alat musik yang dimainkan, alat musik tiup dan tabuh.

Instrumen tiup yang digunakan adalah klarinet, trombon, piston, dan terompet. Sedangkan instrumen tabuhnya menggunakan drum (membranofon), simbal (perkusi), dan side drums (tambur).

Sampai sekarang, musik Tanjidor masih eksis di Jakarta. Pertunjukkan musik ini sering ditampilkan dalam berbagai macam acara budaya Betawi, seperti acara khitanan, pernikahan, dan pawai.

8. Ning-Nong

Ning-Nong atau yang dikenal dengan Bonang di Jawa Tengah, merupakan alat musik yang berupa 2 buah piringan logam dengan diameter 10 cm yang ditempatkan pada bingkai kayu bertangkai satu.

Cara memainkan alat musik ini dengan cara dipukul dengan tongkat besi. Untuk menghasilkan irama dan nada yang sesuai, pemain dapat memukul piringan logam secara bergantian sambil mengikuti ritme lagu.

10. Tehyan

Tehyan adalah salah satu alat musik betawi - inilah.com
YouTube Video Unik

Tehyan adalah salah satu alat musik Betawi yang diperkenalkan oleh masyarakat Tionghoa pada masa kolonial Belanda. Alat musik ini memiliki nada dasar “A” yang dimainkan dengan cara digesek, seperti cello.

Instrumen ini memiliki bentuk yang panjang dengan bagian bawah yang sedikit melebar. Kurang lebih menyerupai postur tubuh manusia. 

Dahulu, alat musik Tehyan sering ditampilkan pada pesta pernikahan, perayaan, dan lain-lain. Sayang, minimnya peminat alat musik ini membuatnya semakin langka dan sulit ditemukan di perayaan besar.

Indonesia kaya akan budaya dan tradisi yang wajib kita lestarikan supaya keberadaannya tidak menghilang secara perlahan.

Semoga setelah membaca 10 daftar alat musik Betawi membuat anda sedikit tertarik menjelajah berbagai macam budaya yang ada di Indonesia.

Back to top button