Tuesday, 14 January 2025

Al-Assad Disebut Kabur ke Luar Negeri, Ini Reaksi Warga Suriah

Al-Assad Disebut Kabur ke Luar Negeri, Ini Reaksi Warga Suriah


Kelompok pemberontak Suriah mengeklaim Presiden Bashar al-Assad telah melarikan diri saat mereka menyatakan telah merebut Ibu kota Damaskus.

Laporan-laporan menyebutkan al-Assad telah meninggalkan Damaskus dengan pesawat menuju tujuan yang tidak diketahui.

Pasukan pemberontak di Damaskus menyatakan ibu kota ‘sudah dibebaskan’ dari rezim Bashar al-Assad saat pasukan pemerintah dilaporkan mundur.

Dalam perkembangan terbaru, Perdana Menteri Suriah Mohammed Ghazi al-Jalali menyatakan dirinya tetap berada di Damaskus dan siap membantu melakukan upaya yang terbaik demi rakyat Suriah.

Dia juga menginginkan pemilihan umum yang bebas di Suriah untuk menentukan siapa pemimpin Suriah yang baru.

Al-Jalali mengatakan hal itu dalam wawancara dengan Al-Arabiya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (8/12/2024).

Dia juga mengaku telah melakukan kontak dengan pemimpin pemberontak, Abu Mohammed al-Jawlani, terkait masa transisi.

Al-Jalali mengatakan kontak terakhirnya dengan al-Assad pada Jumat (6/12/2024) malam. Dia mengaku tidak memiliki informasi mengenai keberadaan al-Assad saat ini.

Dalam pidato yang disiarkan di media sosial, al-Jalali juga mengatakan bahwa Suriah ‘dapat menjadi negara normal yang membangun hubungan baik dengan tetangganya dan dunia’.

Sebelumnya baku tembak dilaporkan terjadi di pusat Ibu kota Suriah, Damaskus. Ini terjadi ketika kelompok pemberontak yang menentang pemerintahan al-Assad melanjutkan serangan kilat mereka di seluruh negeri.

Rekaman video yang belum diverifikasi yang dibagikan di media sosial memperlihatkan ribuan narapidana dibebaskan dari penjara Saydnaya yang terkenal –tempat para penentang al-Assad disiksa dan dieksekusi.

Reaksi Warga Damaskus

Sebagian besar warga Damaskus masih mencoba memahami peristiwa yang telah terjadi di negara itu.

“Untuk pertama kalinya, ada perasaan kebebasan yang sesungguhnya,” kata seorang warga kepada BBC, seperti dikutip Minggu.

“Ini adalah perasaan yang belum pernah kami alami sebelumnya, dan ini mengejutkan kami,” lanjutnya.

Dia meminta agar namanya disamarkan demi alasan keamanan.

Rekaman video telah beredar di media sosial yang memperlihatkan sejumlah warga di pusat kota Damaskus merayakan jatuhnya pemerintahan al-Assad.

“Jalan-jalan di luar dipenuhi dengan perayaan. Di Alun-alun Umayyah, orang-orang merayakan dengan cara yang begitu damai. Mereka menyalakan kembang api. Ya, kami mendengar beberapa tembakan, tetapi sebagian besar adalah kembang api,” katanya.

“Apa yang kami rasakan benar-benar menyerupai apa yang kami rasakan selama revolusi yang dimulai pada tahun 2011. Ini adalah kelanjutan dari mimpi yang telah dimulai tahun itu,” ia menambahkan.

Reaksi Warga Suriah Anti-Assad di Luar Negeri

Warga Suriah yang melarikan diri atau mengungsi secara paksa ke luar negeri telah menggunakan media sosial untuk merayakan berakhirnya kekuasaan Bashar al-Assad.

“Ya Tuhan, saya tidak bisa berhenti menangis. Saya membayangkan hari ketika saya kembali,” tulis aktivis HAM asal Suriah, Rima Flihan, di laman Facebook-nya.

Menurut UNHCR, Suriah mengalami krisis pengungsi terbesar di dunia. Organisasi PBB yang menangani pengungsi itu memperkirakan bahwa sekitar 6,6 juta orang Suriah terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak 2011 silam.

Lantaran informasi perkembangan terbaru di Suriah terus berdatangan hingga Minggu dini hari, banyak yang mengatakan mereka tidak bisa tidur.

“Bagaimana kami bisa tidur, ketika mendengar negara kami saat ini sudah dibebaskan,” kata seorang pengguna media sosial.

Sebagian besar menyatakan ketidakpercayaan mereka pada perubahan yang berlangsung cepat di Suriah.

Ketika pasukan oposisi tiba di Damaskus, banyak pengguna mengunggah video perayaan kubu oposisi itu. Sebagian warga Suriah di pengasingan mengaku meneteskan air mata bahagia.

Banyak yang merayakan peristiwa itu, terutama ketika beredar berita bahwa pasukan oposisi mengambil alih penjara Saydnaya di dekat Damaskus, dan membebaskan puluhan ribu tahanan politik yang ditahan di sana.

“Ini adalah hari yang kita semua tunggu-tunggu,” tulis seorang warganet Suriah di media sosial.

“Suriah saat ini untuk orang Suriah,” kata yang lain.

 

Ikhsan Suryakusumah