Market

Virus FTX Menular ke Crypto.com, Member Langsung Tarik Dana Rp6,2 Triliun

Bangkrutnya FTX ternyata membawa imbas besar dalam pasar kripto dunia. Sebab bursa kripto yang berbasis di Singapura yakni Crypto.com mengadapi masalah karena adanya penarikan dana besar-besaran.

Namun Crypto.com meminta pelaku pasar tidak panik dan berjanji pihaknya melalui CEO Kris Marszalek akan menjelaskannya. Marszalek kabarnya seperti cuitan di Twitter perusahaan akan menjelaskan kondisi ini di YouTube.

“Banyak yang telah terjadi dalam seminggu terakhir dan ada banyak pertanyaan yang ingin kami sampaikan,” jelas pihak Crypto.com mengutip dari CNA, Senin (14/11/2022).

Para pengguna menanyakan soal transaksi penarikan token ethereum dari Crypto.com yang terjadi bulan kemarin ke platform lain. Namun Marszalek mengklaim penarikan token ethereum senilai US$400 juta atau Rp6,2 triliun (kurs Rp15.518) tersebut adalah faktor ketidaksengajaan.

Pernyataan sang CEO tersebut bukan meredakan pelaku pasar. Justru setelah pernyataannya tersebut terjadi peningkatan penarikan token di Crypto.com.

“Kepercayaan sangat tinggi karena transparansi atau kurangnya transparansi dalam industri ini,” kata Kepala Pertukaran BitStamp Asia-Pasifik yang berbasis di Singapura.

“Pada kenyataannya, semua perusahaan sedang diuji kemampuannya untuk memenuhi kewajiban dan kontrol kepatuhan. Pasar meminta bukti nyata daripada berasumsi bahwa pihak-pihak telah bertindak dengan itikad baik,” sambungnya.

Crypto.com Masuk 10 Bursa Kripto Terbesar

Crypto.com adalah salah satu dari 10 bursa kripto teratas berdasarkan omset secara global. Namun bursa ini masih lebih kecil dari FTX dan pemimpin pasar Binance.

Bursa kripto ini sempat menjadi perhatian pada 2021 setelah menandatangani kesepakatan senilai US$700 juta atau setara Rp10,9 triliun (kurs Rp15.577 per dolar AS). Kesepakatan ini berisi pergantian nama Staples Center di Los Angeles menjadi Crypto.com Arena dan meminta aktor Matt Damon untuk mempromosikan platform tersebut.

Sebelumnya, platform kripto FTX yang berbasis di Bahama mengajukan kebangkrutan pada Jumat (11/11) lalu setelah adanya penarikan dana besar-besaran pada awal pekan. Upaya penyelamatan dengan bursa kompetitor Binance berujung gagal dan membuat situasi di FTX semakin keruh.

Menurut sumber Reuters, seperti dilansir CNN Business, Bos FTX Sam Bankman-Friend diam-diam mentransfer dana investor senilai US$10 miliar ke perusahaan perdagangan Bankman-Fried Alameda Research.

Nah, sebagian besar dana itu kemudian menghilang. Satu sumber menyebut kehilangan mencapai US$1 miliar. Sementara, sumber lainnya memperkirakan kehilangan antara US$1 miliar-US$2 miliar.

Namun, Bankman-Fried membantah telah melakukan transfer US$10 miliar. “Kami tidak diam-diam mentransfer. Kami memiliki pelabelan internal yang membingungkan dan salah membacanya,” kata Bankman-Fried.

Back to top button