Market

Aftech Rilis Empat Usulan untuk Inovasi Keuangan Digital

Asosiasi Financial Technology (Aftech) merilis empat usulan kepada pemerintah dan lembaga terkait. Usulan tersebut sebagai upaya pengembangan inovasi keuangan digital di Indonesia.

Aftech menyampaikan usulan itu saat merilis laporan Annual Members Survey (AMS) 2021 di Jakarta, Kamis (24/3/2022). “Dengan laju Fintech yang semakin pesat, Aftech mengusulkan, (pertama) adanya literasi dan edukasi keuangan yang harus dijadikan concern utama dalam menjangkau masyarakat yang lebih luas,” ungkap Managing Partner, Strategy and Transaction PT Erns&Young Indonesia, David Rimbo dalam kegiatan peluncuran tersebut.

Ia mengungkapkan, peningkatan Fintech sangatlah pesat. Nilai investasi Fintech naik 13 kali lipat dari yang semula US$64 juta pada 2017 naik pesat menjadi US$904 juta pada 2021.

Usulan kedua Aftech, kata David, Fintech memerlukan infrastruktur teknologi informasi yang stabil, kapasitas besar dan keamanan yang terjamin.

“Selanjutnya, (ketiga) penciptaan talenta yang canggih dengan memiliki kapasitas teknis, coding is one. Dengan adanya kapasitas analisa dan problem solving, maka kita ingin memperluas kurikulum dalam pendidikan formal,” tambah dia.

Lebih lanjut, Aftech juga, (keempat) mengusulkan adanya kemitraan dengan pemerintah, lembaga dan seluruh stakeholders. Tujuannya, agar tercipta sinergi dan kolaborasi, terutama adanya inovasi regulasi yang berorientasi pada perlindungan konsumen dan kemudahan investasi.

“Secara statistik, player tidak punya masalah kolaborasi, baik dengan perbankan konvensional maupun dengan lembaga. Sesama player pun bahkan juga sudah kerja sama,” tutur David.

Intisarinya, kata dia, Fintech membuktikan telah berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi. “Diusulkan adanya insentif seperti di negara lain, contohnya Brunei Darussalam,” sambung dia.

Sementara itu, Ketua Umum Aftech Pandu Sjahrir mengatakan, tahun ini Aftech merilis survei yang bekerjasama dengan Ern&Young dan FEB UI tentang tata kelola industri yang baik dan berbasis teknologi.

“Tata kelola dan teknologi meningkatkan perlindungan konsumen dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terkait keuangan digital,” imbuhnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button