Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan saat ini ada 60 turunan varian Delta dan 22 di antaranya teridentifikasi ada di Indonesia. Dari varian Delta yang tersebar, mirip dengan varian yang ada di Singapura.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi menjelaskan meski di Indonesia sudah ada 22 turunan varian Delta namun belum ditemukan adanya varian Delta Plus AY.4.2 yang ada di Singapura.
“Tapi yang pasti kita bukan kemudian tenang, kita tetap harus waspada,” katanya, Selasa (16/11/2021).
Menurutnya varian Delta merupakan virus yang telah menyerang di Indonesia pada Juli 2021 lalu saat terjadinya puncak penyebaran COVID-19. Virus itu dinilai lebih cepat menular dan meningkatkan keparahan hingga kematian. Karena itu pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah potensi adanya lonjakan kasus.
Namun dirinya meyakini bahwa efikasi vaksin yang telah digunakan di Indonesia dapat memberikan kekebalan terhadap virus varian baru. “Orang yang sudah divaksin memiliki kemungkinan lebih kecil terinfeksi virus corona varian baru ketimbang orang yang belum divaksin,” jelasnya.
Karena itu pihaknya tetap mengingatkan kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi COVID-19 sebagai perlindungan. Ini untuk mencegah penyebaran dan melindungi keluarga dari bahaya penularan varian baru.
Tercatat hingga saati ini 131,2 juta orang telah menerima vaksinasi COVID-19 dosis pertama dan 85,3 juta orang telah mendapat vaksinasi COVID-19 dosis kedua. Sedangkan 1,1 juta orang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 booster dosis ketiga.