Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo bersyukur sepak bola Indonesia terhindar dari sanksi berat FIFA usai batal menggelar Piala Dunia U-20.
Menurutnya, peran Ketua Umum PSSI Erick Thohir sangat krusial dalam proses penjatuhan sanksi ringan, berupa sanksi administratif kepada sepak bola dalam negeri.
“Kita bagaimanapun harus bersyukur bahwa lobi-lobi Erick (Ketum PSSI) berhasil mengsampingkan kita dari sanksi berat,” kata Dito di Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2023).
Dalam laman resminya, FIFA menyebutkan bahwa Administrasi FIFA merekomendasikan pembekuan dana bantuan untuk pengembangan sepak bola di Indonesia, FIFA Forward.
FIFA Forward 3.0 merupakan kebijakan anyar FIFA yang diluncurkan pada Januari 2023, dan akan berlangsung sampai akhir 2026.
Program tersebut bertujuan untuk menyediakan pendanaan bagi pengembangan sepak bola di negara-negara anggota FIFA.
Mencermati sanksi kartu kuning tersebut, Dito menganggap ekosistem sepak bola Tanah Air tak akan mati suri. Merah Putih masih dapat mengikuti sejumlah agenda FIFA, sehingga keadaan tak seburuk saat induk organisasi sepak bola membekukan PSSI di medio 2015 silam.
“Di mana sepak bola dan PSSI masih bisa melakukan agenda FIFA. Saya sudah komunikasi dengan Pak Erick, Insha Allah rencana minggu ini bertemu bersama,” ungkapnya.
FIFA secara resmi membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia, setelah sebelumnya pada 26 Maret membatalkan acara drawing peserta grup yang seharusnya berlangsung pada 31 Maret.
Pembatalan tersebut disinyalir akibat penolakan yang disampaikan sejumlah pihak terhadap salah satu negara peserta yakni Israel.
Ketua Umum PSSI Etho kemudian segera menemui Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar, agar ajang dua tahunan itu tetap dapat diselenggarakan di tanah air. Namun kunjungan Etho tak membuahkan hasil, dan FIFA enggan mengubah keputusannya.
Setelah keputusan itu keluar, Etho kembali menemui Infatino di Paris, Prancis pada 5 April untuk mempresentasikan draft pertama rencana strategis untuk sepak bola Indonesia.
Menurut FIFA, dalam kesempatan itu Etho juga menyampaikan rencana-rencana Presiden Joko Widodo serta komitmen Indonesia untuk berinvestasi di infrastruktur-infrastruktur sepak bola di seluruh penjuru negeri.
Pertemuan terakhir Etho dengan Infantino membuat Indonesia terhindar dari sanksi berat berupa pembekuaan federasi serta dikucilkan dari sepak bola internasional.
