News

Bamsoet Prihatin Penipuan Bermodus Kerja Freelance, Minta Polisi Usut Tuntas

Aksi penipuan berkedok tawaran kerja freelance atau tak terikat mencuat. Hal ini turut menuai keprihatinan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet). Dia pun meminta polisi mengusut aksi penipuan itu dan jaringan pelaku.

“(Saya) meminta pemerintah dan kepolisian menelusuri modus yang digunakan dan yang berpotensi digunakan, dan segera menyetop dan menutup celah dilakukannya modus tersebut,” kata Bamsoet di Jakarta, Rabu (27/7/2023).

Menurut dia, polisi juga perlu menginformasikan kepada masyarakat. Tujuannya, agar masyarakat dapat terhindar dari modus kejahatan semacam itu.

Lebih lanjut, Bamsoet tak lupa mengingatkan masyarakat tetap kritis dan memaksimalkan pencarian kerja pada situs pencarian kerja yang valid dan terpercaya. “Termasuk, meminta masyarakat untuk tidak mudah mentransfer kepada pihak pencari kerja,” kata Bamsoet.

Diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, beberapa pengguna media sosial membagikan cerita mereka mendapatkan tawaran kerja paruh waktu yang umumnya dikirim melalui aplikasi pengirim pesan WhatsApp.

Dalam tawaran tersebut, mereka diharuskan memiliki aplikasi Telegram untuk masuk dalam sebuah grup yang berisi pengelola (administrator) dan para pekerja paruh waktu lainnya. Dalam grup ini, admin grup akan memberi tugas, misalnya menonton video di YouTube, mengikuti akun tertentu (subscribe), atau menyukai (like) unggahan tertentu.

Dari tugas-tugas itu, jika berhasil diselesaikan oleh para pekerja maka mereka mendapatkan imbalan berupa uang yang langsung ditransfer ke rekening. Tugas-tugas itu mulai berubah jadi penipuan saat admin grup meminta para pekerja mengirim uang dengan jumlah tertentu sebagai deposit. Namun, uang yang mereka simpan umumnya tidak kembali, dan admin grup biasanya menghilang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button