Sebanyak 87 jemaah umrah asal Indonesia dinyatakan positif COVID-19 setelah tiba di tanah air. Padahal saat menjalani karantina di Tanah Suci, hasil PCR seluruh jemaah 100 persen negatif.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag) Nur Arifin menjelaskan 87 jemaah asal Indonesia yang positif COVID-19 itu adalah bagian dari 414 jemaah yang berangkat pada 8 Januari 2022 lalu.
Pada saat keberangkatan dari Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, para jemaah telah menjalani tes PCR dan hasil seluruhnya negatif. Begitu juga saat tiba di Saudi, para jemaah kembali melakukan tes PCR dan hasilnya pun 100 persen negatif.
“Begitu pun saat mereka dikarantina selama lima hari di Saudi. Hari keempat hasil PCR juga 100 persen negatif,” katanya.
Setelah menjalani ibadah umrah, satu hari sebelum kembali ke Indonesia, para jemaah kembali melakukan tes PCR. Hasilnya pun tetap dinyatakan negatif, tidak ada jemaah yang terpapar virus.
Namun ketika kaki para jemaah menginjakkan Tanah Air dan menjalankan tes PCR, sebanyak 87 orang dinyatakan positif COVID-19. Padahal para jemaah diakui telah menerapkan protokol kesehatan (prokes) mulai dari berangkat hingga kepulangan.
Meski dinyatakan positif COVID-19, namun dari 87 jemaah itu tidak menunjukkan gejala yang signifikan, seluruhnya tampak sehat, tidak ada yang mengalami keluhan.
“Mungkin ketika mau pulang ke Indonesia mereka terkena virus. Misalnya di bandara ketika mau pulang ke Indonesia, ketika terkena virus belum kelihatan atau belum terdeteksi. Nah ketika sudah di Indonesia, setelah masa inkubasi cukup, baru kelihatan ada yang positif. Itu analisa sementara,” jelasnya.
Dirinya pun berharap para jemaah yang dinyatakan positif bisa segera pulih dan kembali dinyatakan negatif. Sehingga bisa kembali kumpul bersama keluarga.
“Semoga mereka yg positif segera pulih sehat kembali dan yang negatif juga semakin sehat, Aamiin,” tambahnya.
