News

8 Tewas Akibat Topan Gabrielle di Selandia Baru, Termasuk Seorang Balita

Sedikitnya delapan orang dilaporkan tewas, termasuk seorang anak berusia dua tahun, akibat Topan Gabrielle yang menerjang Selandia Baru beberapa hari lalu.

Meski kini badai telah menjauh ke Pasifik Selatan, Topan Gabrielle menyisakan kehancuran bagi warga di utara Selandia Baru.

Sekitar 10.000 orang mengungsi akibat topan tersebut. Beberapa kota juga masih mati total tanpa listrik dan air bersih. Pejabat pemerintah daerah memperkirakan puluhan atau bahkan ratusan masyarakat belum dapat dihubungi.

Mengutip AFP, seorang ibu bernama Ella Louise Collins menceritakan kesedihannya melihat putrinya berusia dua tahun tersapu banjir akibat Topan Gabrielle di depan rumah.

Collins, suaminya, dan dua anaknya terjebak di rumah satu lantai mereka di wilayah Hawke’s Bay yang terpukul parah saat banjir tiba.

“Airnya sekitar 10 sentimeter dari langit-langit rumah kami dan naik dengan sangat cepat dan keras,” kata Collins melalui unggahan di Facebook pada Jumat (17/2/2023).

Keluarga beranggotakan empat orang itu mencoba melarikan diri ke atap tetangga yang aman, tetapi dihentikan oleh ‘semburan air yang tiba-tiba yang hampir menenggelamkan kami semua’.

Dalam kekacauan itu, Ivy yang berusia dua setengah tahun tersapu dan tenggelam. Collins berkata ‘dia meninggal dengan sangat cepat’.

“Tolong beri kami waktu sementara kami berduka dan menghadapi waktu yang sulit ini,” kata Collins.

Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins mengunjungi Hawke’s Bay, salah satu wilayah terdampak topan.

“Ada beberapa orang yang berada dalam kondisi yang sangat, sangat rapuh. Saya hanya meminta orang-orang untuk terus semangat, Anda tahu, kita akan bisa melewati ini,” kata Hipkins.

Selandia Baru menyatakan status Keadaan Darurat Nasional pada Selasa (14/2/2023) setelah badai topan Gabrielle menerjang North Island sejak Minggu (12/2/2023).

“Ini merupakan ketiga kalinya dalam sejarah Selandia Baru bahwa status Keadaan Darurat Nasional telah diumumkan,” kata Menteri Manajemen Darurat, Kieran McAnulty, dalam pernyataan seperti dikutip CNN, Senin (13/2/2023).

Topan Gabrielle sebelumnya dilaporkan menerjang North Island sejak Minggu yang mengakibatkan angin, hujan, dan ombak berderu tanpa henti.

Badai itu pun makin parah mulai Senin dan Selasa pagi hingga seluruh negara bagian mendapat status Keadaan Darurat, menurut para pejabat.

Badai itu sendiri merupakan peristiwa cuaca besar kedua yang melanda Auckland dan North Island hanya dalam beberapa pekan terakhir.

Bulan lalu, Auckland dan sekitarnya juga dilanda hujan yang memicu banjir dan menewaskan empat orang.

Back to top button