Hangout

5 Cara Simpan Obat di Rumah

Setelah ke dokter, biasanya Anda diberikan obat untuk terapi lanjutan di rumah. Ada 5 cara simpan obat di rumah ketika tidak lagi terpakai atau selama pengobatan berjalan.

Staf apoteker farmasi di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Apt. Zahra Adiyati, S.Farm mengungkapkan obat yang Anda dapatkan usai berobat ke tenaga medis sebagai lanjutan terapi perlu disimpan dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan karakteristiknya.

“Tidak semua obat bisa disimpan dengan cara yang sama, sehingga masyarakat perlu membaca dan memahami instruksi penyimpanan obat yang ada pada etiket (label obat) masing-masing obat,” katanya melalui siaran pers RSUI, Sabtu, (29/01/2022).

Menurut Zahra, penyimpanan obat yang sesuai dengan karakteristiknya akan mempengaruhi fungsi obat tersebut sehingga ketika obat berada dalam stabilitasnya maka akan memberikan efek obat yang diinginkan.

Sebaliknya, jika penyimpanan tidak sesuai, obat tersebut tidak dapat memberikan efek yang diinginkan sehingga fungsinya menjadi tidak optimal.

Lantas, bagaimana cara simpan obat? Berikut adalah 5 cara simpan obat di rumah yang bisa Anda simak.

1. Menyimpan sirup

Untuk penyimpanan khusus, misalnya seperti penyimpanan sirup jika tidak ada instruksi lebih lanjut pada kemasan untuk di simpan kulkas, sebaiknya disimpan di suhu ruang saja untuk menjaga kestabilan dari sirup tersebut.

2. Menyimpan insulin

Untuk jenis insulin disarankan disimpan di suhu lemari pendingin 2-8 derajat Celcius, jika sudah dibuka boleh di suhu ruangan yang kurang dari 30 derajat Celcius dan tidak disarankan untuk dimasukkan ke lemari pendingin lagi.

3. Obat sirup kering

Untuk sirup kering pun memiliki cara penyimpanan yang berbeda, ada yang harus disimpan di kulkas ada yang bisa disimpan di suhu ruangan saja, jadi Anda perlu mengetahui keterangan yang ada pada obat tersebut.

Hal lainnya yang juga perlu diperhatikan dalam penyimpanan obat yakni tidak melepas etiket kemasan atau label obat.

“Karena biasanya pada label obat tersebut tercantum nama, nama obat, cara penggunaan, expired date atau tanggal kadaluarsa,” ungkap Zahra.

4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak

Selain itu, Anda perlu mengikuti aturan pakai yang tertera pada kemasan, khususnya obat-obatan yang dibeli sendiri dan keterangan penyimpanan dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

5. Taruh dalam wadah tertutup

Obat dapat diletakkan di dalam wadah atau tempat yang tertutup rapat serta jauh dari sinar matahari langsung, karena biasanya obat-obatan sensitif dari panas, udara, kelembaban dan sinar matahari.

“Ada beberapa obat juga yang penyimpanannya di lemari pendingin. Tidak disarankan menyimpan obat-obatan di dalam mobil karena suhu di mobil tidak stabil sehingga obat dapat cepat rusak,” papar Zahra.

Terakhir, perhatikan ada tidaknya tanda-tanda kerusakan obat. Tanda-tanda kerobat

usakan obat bisa dilihat secara fisik seperti perubahan warna dan juga dari aroma. Jika sudah terdapat perubahan, obat-obatan tersebut tidak dapat digunakan lagi.

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button