Hangout

3 Tips untuk Ayah dalam Kelola Keuangan Keluarga

Sabtu, 12 Nov 2022 – 14:16 WIB

Ayah kelola keuangan

Mungkin anda suka

Istockphoto

Ayah juga punya andil besar dalam mengelola keuangan keluarga. Mengelola keuangan keluarga tentu bukan hal yang mudah. Layaknya berbagai fungsi dan tanggung jawab lainnya dalam rumah tangga, ayah dan ibu juga harus bekerja sama agar pengelolaan keuangan keluarga tetap berjalan dengan ideal.

Karena itu, walaupun peran menteri keuangan keluarga umumnya diemban oleh ibu, namun kontribusi ayah sangatlah penting dan dibutuhkan agar peran ini dapat dijalankan dengan maksimal.

Dalam rangka Hari Ayah Nasional yang jatuh pada Sabtu,  (12/11/2022), Rista Zwestika CFP®, Pakar Perencanaan Keuangan mengajak seluruh ayah untuk membangun praktik pengelolaan keuangan keluarga yang bersinergi dan suportif.

Sebagai kepala keluarga, ayah tentunya memiliki peranan penting untuk mendampingi ibu dalam melakukan perencanaan, pengelolaan, serta evaluasi keuangan keluarga.

“Kolaborasi yang intensif dan kontinu antara ayah dan ibu dalam menjalankan peran menteri keuangan keluarga bukan hanya menghasilkan kondisi keuangan rumah tangga yang lebih sehat, namun juga membawa banyak dampak positif lainnya, seperti komunikasi yang lebih baik serta membangun rasa empati satu sama lain dalam menghadapi berbagai tantangan lainnya dalam rumah tangga,” tambah Rista Zwestika, ditulis di Jakarta, Sabtu, (12/11/2022).

Rista Zwestika berbagi kiat bagi para ayah agar semakin kompak mengelola keuangan keluarga bersama ibu. Berikut kiat dan rekomendasinya:

1. Berikan kesempatan untuk perluas wawasan

Meningkatkan kapasitas diri dan wawasan tentang cara mengelola keuangan keluarga dengan tepat tentunya sangat dibutuhkan. Dengan adanya perkembangan zaman, literasi finansial atau pengetahuan dan keterampilan mengatur keuangan keluarga juga perlu terus diperbarui

Saat ibu menjalankan peran sebagai menteri keuangan keluarga, kemauan untuk belajar tentang pengelolaan keuangan terkadang tidak dapat dilakukan ibu secara konsisten karena sudah disibukkan dengan berbagai tugas lainnya di rumah.

“Padahal, literasi finansial yang mumpuni menjadi pendorong kepercayaan diri dalam menjalani peran mengelola keuangan keluarga. Sebagai bentuk dukungan bagi ibu, ayah dapat menjadi fasilitator bagi ibu untuk terus belajar lebih, misal dengan mendorong ibu untuk ikut kelas-kelas digital, menyediakan buku atau referensi yang relevan di rumah, serta memberikan keleluasaan bagi ibu untuk mengeksplorasi kehidupan komunitas dan membangun jaringan,” saran Rista.

2. Samakan prinsip dan libatkan diri secara aktif

Walaupun ayah dan ibu merupakan dua individu yang memiliki nilai dan prinsip masing-masing, namun keduanya tetap harus menanamkan perspektif yang sejalan tentang manajemen keuangan keluarga.

Rista menambahkan, komunikasi berbasis empati, saling memahami keterbatasan dan kemampuan masing-masing, serta fokus pada solusi merupakan beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk membangun kolaborasi yang baik antara ayah dan ibu.

“Walaupun pada praktiknya ayah dan ibu saling berbagi tugas di rumah. Misal, saat ibu lebih banyak terlibat dalam pencatatan pengeluaran harian atau membagi anggaran keuangan bulanan, inisiatif ayah untuk terlibat dalam perencanaan keuangan keluarga akan sangat membantu ibu,” paparnya.

Ayah bisa mendukung dalam hal lain, seperti menentukan skala prioritas jangka panjang, manajemen penghasilan, serta menyusun tujuan finansial keluarga.

“Tak lupa, selalu apresiasi effort yang diberikan pasangan. Pada akhirnya, keuangan keluarga yang sehat tentunya adalah hasil pencapaian bersama ayah dan ibu sebagai tim,” tambahnya.

3. Sama-sama manfaatkan teknologi untuk permudah kebutuhan

Dalam praktiknya, peran menteri keuangan keluarga selalu menyertai berbagai aktivitas lain. Sebagai contoh, saat belanja kebutuhan harian dan menentukan menu masakan bagi keluarga, ibu harus melakukan kalkulasi akan pengeluaran yang dibutuhkan. Saat menggunakan alat elektronik, ibu juga bukan hanya perlu mempertimbangkan harga beli, namun juga tagihan listrik yang kemungkinan akan meningkat.

“Dengan segala kesibukan ibu di rumah, fitur teknologi yang dapat diadopsi untuk kebutuhan transaksi keuangan akan sangat membantu ibu menjalankan peran sebagai menteri keuangan keluarga,” ujarnya.

Bersama ibu, ayah dapat menentukan teknologi finansial yang sesuai dengan keperluan. Berbagai opsi dapat dimanfaatkan dengan mempertimbangkan kenyamanan, keamanan, dan kemudahan.

Back to top button