Hangout

3 Tips Nadine Chandrawinata Rajin Pilah Sampah Plastik

Rabu, 06 Jul 2022 – 14:30 WIB

Nadine Chandrawinata

Mungkin anda suka

Tangkapan layar dari temu media virtual

Aktris Nadine Chandrawinata mengungkapkan beberapa tips untuk mengelola sampah plastik. Paling tidak, sampah yang ada di dalam rumah tangga bisa terpilah dengan baik. Menurut Nadine, memang tidak mudah memiliki kebiasaan memilah sampah. Namun, hal tersebut bisa dilakukan dengan baik jika dimulai dengan niat.

Bersama Forum Indonesia Asri (FIA) dan Circular Economy Specialist PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri), Nicko Setyabudi, Nadine berbagi kisah tentang bagaimana dia berjuang untuk menyelamatkan bumi lewat memilah sampah.

Berikut adalah tips dari Nadine untuk memilah sampah dengan baik:

1. Mulai dengan komitmen

Nadine mengaku memulai sesuatu hal dengan komitmen kepada diri sendiri. Dia mengaku, memang tidak mudah menjalani hal yang tidak biasa. Terlebih ketika memilih sampah yang organik maupun non organik.

“Memulainya harus diawali dengan memilah organik dan non-organik dulu. Kemudian residu. Tapi ingat ya, semua tidak ada yang instan, pasti ada kesalahan. Tapi dari kesalahan kita bisa belajar besoknya, kita belajar lagi. Mulai dari komitmen itu adalah hal yang paling penting,” papar Nadine saat temu media virtual, Jakarta, Rabu, (6/7/2022).

2. Biasakan habis jajan, sampah simpan di dalam kantong

Hal unik yang bisa Anda pelajari dari Nadine saat jajan adalah tidak membuang sampah sembarangan.

“Mungkin bisa melakukan hal sederhana, pada saat kita keluar rumah kita membeli makanan atau jajanan, bisa bungkusnya bisa masuk ke kantong kita. Nanti lama-lama diupgrade tuh cari tantangan berikutnya,” kata Nadine.

3. Pilih langkah yang mudah

Tidak perlu dipikirkan. Nadine mengungkapkan, sesuatu hal itu bisa dilakukan dengan baik dan panjang ketika dimulai sedikit demi sedikit.

“Memilih satu yang mudah dilakukan. Jangan ikut semua yang aku lakukan. Pilih salah satu dulu, baru pilih yang lainnya. Nanti setelah itu, ada di situasi kita mengajak orang,” ujarnya.

Masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya pemilahan sampah, termasuk sampah plastik, dari rumah, padahal pemilahan sampah dari sumbernya merupakan kunci suksesnya implementasi ekonomi sirkular. Data dari National Plastic Action Partnership pada April 2020 menyebutkan bahwa terdapat 67,2 juta ton sampah di Indonesia yang masih menumpuk setiap tahunnya. Sekitar 600.000 ton dari sampah tersebut masuk ke sungai, danau, dan laut. Paling banyak adalah berasal dari rumah tangga.

Circular Economy Specialist Chandra Asri, Nicko Setyabudi menjelaskan bahwa pemilahan sampah dari rumah adalah kunci keberhasilan dari konsep ekonomi sirkular.

“Sampah yang telah terpilah dengan baik dari rumah bisa diolah kembali untuk kemudian menjadi bahan baku yang baru dan dimanfaatkan,” katanya.

Salah satu penerapan ekonomi sirkular yang telah dijalankan oleh Chandra Asri adalah program SAGARA, di mana Chandra Asri berkolaborasi dengan masyarakat dan nelayan di Anyer, Banten untuk mengumpulkan sampah plastik dari lautan, serta di wilayah pesisir laut dan lingkungan sekitarnya untuk mencegah sampah plastik masuk ke laut. Sampah plastik yang terkumpul kemudian dipilah, dibersihkan, kemudian diolah.

Sampah plastik bernilai tinggi dapat digunakan oleh warga menjadi tabungan melalui mitra Bank Sampah Digital. Sampah plastik bernilai rendah kemudian dibawa ke Industri Pengelolaan Sampah Terpadu-Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI) untuk diolah menjadi bahan bakar yang dapat dipergunakan oleh para nelayan pergi melaut dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Program SAGARA ini sudah berjalan selama hampir satu tahun dan sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 10 ton sampah dan membantu mencegah sampah berakhir di laut dengan lebih 800 orang terlibat dalam program tersebut.

Back to top button