Hangout

3 Fakta Kasus Omicron di Dunia

Kasus Omicron di dunia terus bertambah. Bahkan, Kementerian Kesehatan RI telah mengumumkan adanya penularan lokal yang terjadi di Indonesia dan ditemukan di Jakarta.

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama menjelaskan adanya kabar menyebutkan bahwa karena perkembangan kasus Omicron di dunia, terdapat ratusan penerbangan yang dibatalkan, Hal tersebut karena kekawatiran penyebaran varian baru ini menjadi salah satu bukti varian Omicron begitu cepat.

“Juga dikawatirkan kalau kasus terus meningkat maka secara proporsional yang akan masuk Rumah Sakit juga meningkat dan dapat membuat Rumah Sakit kewalahan,” kata Tjandra Yoga kepada Inilah.com, Rabu, (29/12/2021).

Tentang gejala, Tjandra Yoga menjelaskan, masih banyak laporan sejauh ini adalah memiliki gejala ringan.

Tetapi ada 3 hal yang perlu dapat perhatian dalam penilaian ringannya gejala ini. Berikut adalah faktanya:

1. Jumlah kasus Omicron di Dunia

Kasus Omicron di dunia jumlahnya masih relatif terbatas dan dari kasus yang ada memang pada umumnya ringan dan hanya sedikit yang berat dan masuk Rumah Sakit.

“Tetapi kalau nanti kasus dunia makin banyak maka masih mungkin saja pola berubah,” papar Tjandra Yoga.

2. Kasus Omicron di Dunia, Pasien Alami Gejala Ringan

Sejauh ini yang banyak sakit adalah orang yang masih relatif usia muda. Mereka memiliki daya tahan tubuh relatif baik, sehingga mungkin saja ini yang membuat gejala jadi ringan.

“Tetapi, kalau nanti ada yang kelompok tua atau komorbid atau imunitas terganggu yang terinfeksi Omicron maka mungkin saja bukan ringan lagi gejalanya,” tambah Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

3. Kasus Meninggal ditemukan di Beberapa Negara

Di sisi lain, yang jelas sudah ada yang meninggal akibat Omicron di berbagai negara seperti Inggris,dan lainnya.

“Jadi, varian Omicron dapat membunuh pasiennya, walaupun presentasinya kecil,” ujarnya.

Omicron Pertama di Indonesia adalah Petugas Kebersihan di Wisma Atlet

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan temuan varian Omicron pertama di Tanah Air. Pasien itu seorang petugas kebersihan berinisial N yang bekerja di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.

Terkait hal itu, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyatakan terdeteksinya kasus pertama Omicron di Indonesia merupakan salah satu fungsi utama dari karantina bagi setiap orang yang masuk ke Tanah Air.

“Penting bagi setiap pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia untuk melakukan karantina. Terdeteksinya Omicron di Indonesia merupakan salah satu keberhasilan dari karantina dan kita bisa dengan segera melakukan tracing untuk mencegah meluasnya penularan Omicron,” kata Nadia.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai penyebaran Omicron dan virus COVID-19 jenis lainnya.

“Kurangi mobilitas, tetap gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Jangan lengah dan tetap waspada terhadap penularan virus COVID-19, terutama Omicron yang laju penyebarannya sangat cepat,” ujarnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button